Fokuskini – Ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terus mematangkan performa menuju Olimpiade Tokyo 2020. Marcus dan Kevin mengaku persiapan untuk laga mereka sudah mencapai 80%.
“Sudah 80%, menurut saya. Sekarang kami sudah mulai masuk ke latihan pola permainan karena sudah dekat ke jadwal berangkat,” ungkap Marcus saat ditemui Tim Humas dan Media PP PBSI, kemarin.
“Masih harus ada peningkatan ke fokus dan lebih siap ke semua sisinya,” sambung Kevin.
Berbicara persaingan, Marcus/Kevin mengatakan bahwa semua lawan mereka nanti berat, apalagi dengan kondisi seperti sekarang.
“Peta kekuatan sekarang kita tidak tahu. Kita sudah lama tidak pertandingan, terus kita tidak tahu lawan berkembang seperti apa. Jadi sebenarnya semua 50:50, sama-sama tidak tahu kekuatan masing-masing,” ungkap Kevin.
“Olimpiade tekanannya berat. Terus ada situasi pandemi Covid-19 seperti ini kan jadinya banyak mengganggu pikiran. Turnamennya besar dan kita harus menjaga biar tidak kena. Kita juga tidak tahu kena atau enggaknya. Ya harus banyak berdoa biar dikasih keberuntungan,” lanjut Marcus.
Sebagai debutan di Olimpiade, Marcus/Kevin mencoba untuk tidak terlalu menggebu-gebu. Mereka selalu mengontrol ekspektasi.
“Ini Olimpiade pertama (untuk kami berdua). Jadi ya dinikmati saja, dijalani saja. Yang penting berusaha. Lawan terberat kan mengalahkan diri sendiri, dan saya tidak mau menyesal. Saya mau memberikan yang terbaik di setiap kesempatan,” tutur Kevin.
“Benar kata Kevin, dinikmatin saja dan lakukan semua yang terbaik. Jangan dijadikan tekanan dan beban yang tinggi. Semua pasti mau menang, tapi hasilnya kan cuma Tuhan yang tahu. Apalagi kondisi sedang ada pandemi seperti ini, kita tidak tahu ke depannya bagaimana. Sekarang yang penting jaga kesehatan dulu, jangan sampai sakit. Kalau sakit belum tanding kan sudah kalah,” jelas Marcus.
Olimpiade Tokyo 2020 diadakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Skuad pemain bulutangkis Indonesia akan bertolak lebih awal ke Jepang untuk proses aklimatisasi, tepatnya pada 8-18 Juli di Prefektur Kumamoto.