Fokuskini – Jelang pertengahan Juli 2024 belum lama ini, Balai Budaya menggelar acara bedah buku “Hoegeng: Moral, Etika dan Jalan Hidup” yang juga didahului pameran seni rupa Pitutur Hoegeng Bertutur di lokasi yang sama, dengan sejumlah seniman pelukis dan perupa untuk ikut menggelar karya, diantaranya adalah Akbar Linggaprana, Ari Kadarisman, Dunadi, Sudi Purwanto (Non-O), Anwar Rosyid, dan Gatot Eko Cahyono. Turut dipamerkan karya lukisan dan properti Jenderal Hoegeng termasuk sepeda yang dipergunakannya saat bekerja.
Pitutur Hoegeng Bertutur bisa diartikan sebagai petuah dan ajaran Hoegeng di masa hidupnya sosok polisi dan seniman yang sederhana, jujur, antikorupsi.
Mungkin sekali, generasi baru sungguh amat tidak mengenal sosok jenderal polisi yang jadi Kapolri ke-5 padahal beliau banyak dikagumi sikap kepimpinannya yang bawa perubahan di tubuh Polri lewat spirit, dedikasi, berintegritas serta berkomunikasi langsung dengan warga masyarakat guna mengedukasi disiplin serta berperilaku jujur tanpa niatan korupsi, menimbun harta entah dari mana, menghindari godaan duniawi termasuk saat disodori godaan perempuan.
Hoegeng ditengah masa kepemimpinannya dikenal mampu mengangkat harkat martabat kemanusiaan, sanjung Kepala Sespim Lemdiklat Polri, Irjen (Pol) Prof. DR. Chrysnanda Dwilaksana M.Si.
Berbagai agenda kebijakan yang membenahi wibawa kepolisian termasuk reformasi struktural mampu dijalankannya, imbuh Pranatal Hutajulu dari Sespim Polri, namun sebagai agenda paling penting yaitu reformasi kultural yang sesungguhnya sudah diwariskan oleh Hoegeng masih jadi persoalan paling sulit lantaran misalnya problem penyalahgunaan wewenang struktur keorganisasian.
Perubahan di tubuh Polri adalah keniscayaan, dan patut dikenang pada masa kepimpinannya dimana pengendara otomotif roda dua wajib dijaga keamanan berlalulintas lewat keharusan memakai pelindung kepala, helm meski ketegasan pilihan sikapnya itu dipertentangkan oleh mayoritas publik, dan pada kemudian hari disadari betapa pentingnya keberadaan helm di kepala para pengguna sepeda motor.
Pada acara diskusi bedah buku Hoegeng diprakarsai Sespim Lemdiklat Polri disiarkan di akun YouTube mereka juga disinggung tentang bagian halaman usulan jenderal polisi kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah itu layak menjadi pahlawan nasional.
Menarik untuk dikenang pula bakat kesenian Hoegeng selain menyanyi yakni melukis terus dilakoninya apalagi setelah ia jadi purnawirawan Polri.