Thomas Tuchel Belum Pastikan Ikut Nyanyi “God Save the King”

Layar Info Podium TakTik

Fokuskini – Sang pelatih baru tim nasional Inggris, Thomas Tuchel menganggap perlu meminta maaf karena dirinya tetap memiliki paspor Jerman, tetapi menegaskan bahwa ia siap membuktikan bahwa para kritikus yang menentang pelatih asing mengambil alih jabatan pelatih asal negerinya sendiri, itu salah.

Pria Jerman berusia 51 tahun itu, namun mengatakan bahwa ia belum memutuskan apakah akan menyanyikan lagu kebangsaan Inggris Raya, setelah menandatangani kontrak selama 18 bulan dan menegaskan bahwa fokusnya adalah untuk mencapai garis finis di turnamen besar setelah beberapa kali nyaris menang di bawah pendahulunya, Gareth Southgate.

Tuchel, yang sebelumnya pernah melatih Borussia Dortmund, Paris St Germain, Chelsea, dan Bayern Munich adalah orang ketiga non-Inggris yang memegang jabatan bos Three Lions setelah Sven-Goran Eriksson dan Fabio Capello.

“Maaf, saya (masih) memiliki paspor Jerman,” katanya dalam konferensi pers di stadion Wembley, London.

“Setiap orang punya pendapat, dan saya bisa mengerti ketika seseorang berkata Saya ingin pelatih Inggris untuk timnas Inggris.”

“Semua suporter itu mungkin merasakan hasrat saya terhadap (kompetisi) liga utama Inggris dan negara ini, dan betapa saya suka tinggal (menetap) dan bekerja di sini.”

“Saya pikir kami layak mendapat kesempatan yang adil dan penghargaan karena memiliki catatan yang baik di negara ini dan tidak pernah malu menunjukkan betapa kami mencintai negara ini dan senang bekerja dengan para pemain di Premier League.”

“Mungkin ini termasuk keunggulan Inggris dibanding paspor Jerman saya. Kami akan mencoba meyakinkan mereka dengan hasil dan cara kami bermain.”

“Semoga saya bisa meyakinkan mereka, dan membuktikan kepada mereka bahwa saya bangga menjadi manajer Inggris dan melakukan segalanya untuk menunjukkan rasa hormat terhadap peran ini dan negara ini serta target untuk 18 bulan ke depan.”

“Saya mengerti (menyanyikan lagu kebangsaan negara lain) itu adalah keputusan pribadi, ada manajer yang bernyanyi dan beberapa yang tidak,” ungkap Tuchel pula.

“Saya belum membuat keputusan. Apa pun keputusan yang saya ambil, saya akan selalu menunjukkan rasa hormat saya kepada negara dan lagu kebangsaan yang sangat menyentuh.”

Tuchel akan dibantu oleh Anthony Barry sebagai asisten yang pernah bekerja dengannya di Chelsea FC dan Bayern, dan mengambil peran tersebut resminya mulai 1 Januari menjelang kualifikasi Piala Dunia FIFA.

Tuchel mengatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan durasi kontrak yang relatif pendek.

“Ini 18 bulan, dan kemudian kami sepakat untuk duduk bersama dan melihat,” tambahnya,

“Saya memiliki pengalaman yang baik dengan 18 bulan secara pribadi (durasi kontrak awalnya di Chelsea). Dalam kasus khusus ini, tidak penting bagi saya untuk memiliki kerangka waktu di sekitarnya, karena ini adalah sedikit langkah ke dalam hal yang tidak diketahui bagi saya.”

“Saya terbiasa bekerja dengan 60 hingga 80 orang di tempat latihan setiap hari. Ini akan berbeda.”

“Jangka waktu 18 bulan menuntut saya untuk tidak kehilangan fokus bagi kita semua. Ini akan membantu kami untuk fokus pada kualifikasi Piala Dunia dan (lolos ke) Piala Dunia 2026.”

“Ini akan membantu proses komunikasi, sekarang lebih efisien dan mudah dijelaskan, dan kami di sini untuk mengupayakan hasil terbaik untuk Piala Dunia 2026 dan apa pun yang terjadi, terjadilah.”

Tuchel ditanya apakah ia telah berbicara dengan kapten timnas Inggris Harry Kane, yang ia rekrut untuk Bayern Munich musim lalu, dan apakah sang penyerang akan terus mengenakan ban kapten.”

“Saya tidak berbicara dengan siapa pun. Kami merahasiakan prosesnya. Saya tidak berbicara dengan Harry, saya tidak berbicara dengan Gareth (Southgate). Saya biasanya tidak melakukan ini untuk mendapatkan sudut pandang saya sendiri,” katanya.

“Masih terlalu dini untuk menjawab pertanyaan semacam ini (tentang kapten). Anda tahu betapa saya sangat menghargai Harry, dan betapa saya berjuang untuk membawanya ke Bayern Munich.”

Kepala eksekutif asosiasi sepakbola Inggris FA, Mark Bullingham bersikeras bahwa mereka telah memberi Inggris peluang terbaik untuk sukses di Piala Dunia.

“Kami telah menunjuk salah satu pelatih terbaik di dunia. Tujuan kami adalah selalu memenangkan turnamen besar, dan kami yakin Thomas memberi kami peluang terbaik untuk melakukannya di Piala Dunia FIFA 2026,” diyakininya. (dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ninety five − eighty seven =