Garbage: Jangan Biarkan Fatalisme dan kenegatifan

Galeri Seni Podium Video Opsi

Fokuskini – Garbage telah merilis singel baru berjudul ‘There’s No Future In Optimism’. Disebarkan YouTube hari Rabu (9/4/2025), Video sinematik lagu tersebut dihasilkan dan disutradarai oleh Benjy Kirkman, menandai singel pertama yang dibagikan dari album studio kedelapan mendatang, ‘Let All That We Imagine Be The Light’.

Berita tentang album penuh ini pertama kali diperkenalkan pada Februari lalu, ketika dipastikan bahwa Garbage telah menyelesaikan pengerjaan album berisi 10 lagu yang merupakan lanjutan dari album ‘No Gods No Masters’ tahun 2021, dan diagendakan meluncur pada 30 Mei 2025.

Kini, Shirley Manson dan rekan personel lainnya telah merilis singel utama – ajakan untuk bertindak mengatasi “fatalisme dan kenegatifan”.

“Saya suka judulnya dan liriknya karena jika kita membiarkan fatalisme atau kenegatifan kita benar-benar dikuasai, kita akan hancur,” jelasnya.

“Lagu ini tentang kota yang dalam kasus saya, Los Angeles, tetapi bisa juga di mana saja tempat terjadinya hal-hal buruk,” tambahnyat.

“Setelah pembunuhan George Floyd, yang merupakan salah satu dari sedikit hal dalam hidup saya yang saya harap tidak pernah saya lihat (langsung). Saya berubah total setelah melihat rekaman video polisi yang menindih leher George Floyd dengan lutut. Di Los Angeles terjadi protes besar-besaran dan banyak pergolakan setelah itu,” kenangnya. “(Lantaran itu) Di atas rumah kami di Hollywood, deru helikopter selalu mengintai sepanjang hari, selama berhari-hari. Keadaannya benar-benar genting, kacau, dan menakutkan.”

“Let All That We Imagine…” direkam di Red Razor Sounds, Los Angeles, California, dan sesi rekaman juga dilakukan di studio Grunge Is Dead milik drumer dan produser Butch Vig serta kamar tidur Manson.

Diproduseri oleh Garbage dan teknisi lama mereka Billy Bush, 10 muatan lagu berisi kontribusi dari keempat anggota band yaitu Manson, Vig, Duke Erikson, dan Steve Marker.

“Ini tentang apa artinya hidup, dan tentang apa artinya menghadapi kehancuran yang akan segera terjadi,” kata Manson dalam pernyataan terbarunya.

“Album rekaman ini penuh harapan, juga sangat lembut tentang apa artinya menjadi manusia. Cacat dan kegagalan kita tetaplah indah, meskipun kita diajarkan bahwa itu tidak indah. Ini mendebarkan tentang kerapuhan hidup,” imbuhnya.

Selain membagikan materi baru, Garbage juga bersiap untuk sejumlah jadwal tur konser di Amerika Serikat. Diagendakan berlangsung akhir tahun ini untuk mendukung promo album baru, dengan 31 pertunjukan baru yang telah disiapkan, termasuk di New York, Washington, San Francisco, dan banyak lagi.

Ini akan menjadi konser pertama Garbage di Amerika Utara sejak konser bersama Noel Gallagher’s High Flying Birds pada tahun 2023.

Konser keliling utama terakhir mereka di sana berlangsung hampir satu dekade lalu. “Menjelang album berikutnya, saya merasakan perubahan,” tambah Manson, dikutip NME.

“Saya mencoba meredam kemarahan. Sebagai anggota masyarakat, kita telah menjadi begitu terpuruk dan patah hati. Saya mencoba meraih sesuatu yang sedikit lebih besar, karena jika tidak, saya akan tenggelam dalam kekecewaan saya sendiri,” diakuinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *