Gitaris Blues Legendaris Menggugat Malah Dinilai Aneh

Galeri Seni Video Opsi

Fokuskini – Gugatan hukum sering terjadi tanpa diduga dalam industri musik, seringkali berpusat di sekitar sengketa urusan kontrak bisnis atau royalti, dan terkadang berfokus pada hukum hak cipta.

Namun, industri ini juga telah melihat banyak sekali pertempuran hukum yang benar-benar aneh. Dari misalnya, John Fogerty (Creedence Clearwater Revival) yang dituntut karena menjiplak dirinya sendiri hingga Dead Kennedys yang beradu di pengadilan atas lukisan penis.

Sistem hukum telah mengawasi beberapa kasus di industri musik yang benar-benar aneh, tetapi salah satu yang paling aneh melibatkan DC Comics dan gitaris blues legendaris Johnny Winter.

Meski nama Johnny Winter tidak pernah menarik perhatian di arus utama musik, tapi ia sering dipuji sebagai salah satu gitaris terhebat sepanjang masa di Amerika Serikat oleh sesama musisi.

Membenamkan dirinya dalam musik blues sejak usia muda, ia mulai bermain gitar dengan band-band sekolah menengah setempat selama masa remajanya di Texas pada akhir tahun 1950-an.

Dari sana, ia terus menguasai keterampilannya sepanjang tahun 1960-an, dan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Mike Bloomfield dan Al Kooper, dan berprofesi sejajar dengan nama besar Bob Dylan.

Pada tahun 1968, Winter merilis album perdana The Progressive Blues Experiment, yang mengawali keluasan kariernya dalam bermain gitar blues selama beberapa dekade dan berkolaborasi dengan banyak artis ikonik, terutama Muddy Waters.

Meski memiliki kualitas musikal yang baik, gitaris asal Texas ini sering kali dikenal hanya karena kejenakaannya yang liar dan sayangnya dipengaruhi narkoba, serta fakta bahwa ia buta secara hukum dan, bersama adiknya Edgar lahir dengan albinisme.

Orang albino sering menjadi subjek diskriminasi dan pengasingan selama ratusan tahun, dan sesama bersaudara Winter tentu saja mengalaminya.

Jadi, ketika dua karakter yanng dianggap aneh ini muncul dalam buku komik DC bernama Johnny dan Edgar Autumn, tentu saja menimbulkan sakit hati.

Karakter komik tersebut, yang ditulis oleh Joe Lansdale seperti dikutip dari Far Out, muncul dalam seri tahun 1996 berjudul “Jonah Hex: Riders of the Worm and Such,” dan segera menjadi subjek gugatan hukum yang diajukan oleh Johnny Winter.

Jonah Hex adalah antihero klasik DC, yang pertama kali muncul pada tahun 1972 dengan sikap tabah dan sinis seperti John Wayne.

Dalam seri tahun 1996 yang menyinggung Johnny Winter adalah saat Hex bertemu dengan peternakan yang penuh dengan monster, bernama Autumn Brothers yang ternyata merupakan hasil korban pemerkosaan seorang wanita manusia oleh ras mahluk bawah tanah.

Pada muatan kalimat isi tuntutan Johnny dan Edgar Winter, yang diajukan dalam gugatan mereka terhadap DC Comics dan penulis Joe Lansdale, yaitu tentang karakter-karakter tersebut adalah, “individu-individu yang keji, bejat, bodoh, pengecut, submanusia yang terlibat dalam tindakan kekerasan, pembunuhan, dan hubungan seks dengan binatang demi kesenangan dan harus dibunuh.”

Namun secara enteng Lansdale berpendapat, “Tujuan kami adalah menggunakan serial komik Jonah Hex sebagai sarana untuk menyindir dan memparodikan genre musik, khususnya musik Texas, serta program radio lama, serial film, dan sejenisnya.”

Ia menambahkan, “Kami merasa berhak untuk memparodikan musik, persona panggung konser, persona album rekaman, lirik, dan tokoh masyarakat.”

Akhirnya, DC Comics mendukung pembelaan terhadap serial tersebut dan penggambaran Winter bersaudara.Pada tahun 1998, setelah pertarungan hukum yang berlangsung hampir dua tahun, semua tuduhan terhadap komik tersebut – termasuk pencemaran nama baik, tekanan emosional, kelalaian, dan pelanggaran privasi – dibatalkan oleh pengadilan di Los Angeles dengan hakim mengutip hak Amandemen Pertama penulis untuk berbicara bebas.

Meskipun demikian, kasus tersebut tetap menjadi salah satu gugatan musikal paling aneh yang pernah masuk ke sistem hukum AS. Walau menyakitkan hati sesama manusia?!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *