Sudah Ada Lampu Hijau untuk Publik yang Mau Berenang di Sungai Seine

Podium

Fokuskini – Untuk pertama kalinya selama lebih dari satu abad lalu, kini warga Paris, Prancis dan para wisatawan diperbolehkan untuk berenang menyegarkan diri di Sungai Seine.

Sungai yang sempat lama tercemar ini akhirnya dibuka sebagai tempat berenang di musim panas setelah proyek pembersihan besar-besaran dan mahal yang membuatnya layak untuk pertandingan Olimpiade tahun lalu.

Tiga lokasi kolam renang baru di tepi sungai dijadwalkan resmi dibuka akhir pekan nanti, termasuk satu di dekat Katedral Notre Dame Paris, satu lagi di dekat Menara Eiffel, dan yang ketiga di area Paris Timur.

Sungai Seine merupakan salah satu bintang di saat penyelenggaraan Olimpiade Paris, baik sebagai tempat upacara pembukaan yang ambisius maupun kompetisi renang triatlon dan maraton.

Namun, hal itu tidak berjalan tanpa rintangan yang menantang seperti curah hujan yang meningkatkan kadar bakteri , yang menyebabkan penundaan beberapa kompetisi.

Kali ini, otoritas Paris mengatakan semua lampu hijau untuk kunjungan publik dunia, termasuk batasan cuaca panas, kecerahan, dan hasil kualitas air sesuai dengan peraturan undang-undang lingkungan Eropa.

“Ini adalah momen simbolis ketika kita mendapatkan kembali sungai kita,” kata pelatih olahraga dan influencer Lucile Woodward, yang akan ikut berpartisipasi dalam kompetisi perairan terbuka amatir pertama di Sungai Seine pada Minggu pagi waktu setempat (6/7/2025).

Woodward sudah menikmati berenang bersama Wali Kota Paris Anne Hidalgo sebelum agenda pembukaan Olimpiade, yang membuat yakin segalanya akan berjalan baik.

“Kami akan menikmati berenang di sana, berada di sana, dan memberi contoh. Begitu orang-orang melihat bahwa pada akhirnya ada ratusan orang yang bersenang-senang dan menikmatinya, semua orang akan ingin pergi (ke sini)!” harapnya.

“Bagi keluarga, berenang bersama anak-anak, bermain air di Paris, itu hal yang luar biasa,” imbuh Woodward.

Para atlet Olimpiade yang berkompetisi di Sungai Seine merupakan hadiah spektakuler untuk upaya pembersihan senilai EUR 1,4 miliar (USD1,5 miliar).

Menjelang Olimpiade, pihak berwenang membuka unit disinfeksi baru dan membuat kolam penyimpanan besar yang dimaksudkan untuk mencegah sebanyak mungkin air limbah yang mengandung bakteri tumpah langsung ke Sungai Seine saat hujan.

Rumah perahu yang sebelumnya membuang limbahnya langsung ke sungai diharuskan untuk menyambung ke sistem pembuangan limbah kota.

Beberapa rumah di hulu Paris juga harus menyambungkan air limbah mereka ke instalasi pengolahan, bukan ke sistem air hujan yang mengalir langsung ke sungai.

Wakil Wali Kota Paris, Pierre Rabadan dalam keterangannya mengatakan air diuji setiap hari untuk memastikan aman untuk berenang. Seperti di pantai Prancis, bendera akan memberi tahu pengunjung apakah mereka boleh berenang.

Hijau berarti kualitas airnya bagus. Merah berarti kualitasnya kurang bagus atau arusnya terlalu deras,” jelasnya.

Pengujian telah sejalan dengan peraturan lingkungan hidup Eropa sejak awal Juni lalu, dengan hanya dua pengecualian karena hujan dan polusi, dan kata Rabadan begini: “Saya tidak bisa memperkirakan berapa hari kami harus tutup musim panas ini, tetapi kualitas air tampaknya lebih baik dari tahun lalu.”

“Kami berada di lingkungan alami… jadi perubahan kondisi cuaca tentu saja berdampak.”

World Aquatics menyatakan kondisinya memenuhi ambang batas yang diterima.

“Warisan dari upaya ini sudah terbukti, dengan dibukanya kembali Sungai Seine untuk renang terbuka untuk masyarakat umum — sebuah contoh positif tentang bagaimana olahraga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan kepada Associated Press.

Dan Angelescu, pendiri dan CEO Fluidion, perusahaan teknologi pemantauan air yang berpusat di Paris dan Los Angeles, telah secara rutin dan independen menguji kadar bakteri di Sungai Seine selama beberapa tahun.

Meskipun sejalan dengan peraturan perundangan saat ini, metodologi pengujian air memiliki keterbatasan dan tidak menghitung bakteri secara akurat, katanya.

“Yang kami lihat adalah bahwa kualitas air di Sungai Seine sangat bervariasi,” kata Angelescu.

“Hanya ada beberapa hari dalam musim berenang di mana saya dapat mengatakan kualitas airnya dapat diterima untuk berenang.”

“Yang dapat kami katakan adalah kami dapat mengangkat tangan dan berkata lihat: ilmu pengetahuan saat ini tidak mendukung penilaian terkini tentang keselamatan air yang digunakan di sungai-sungai sekitar Paris, dan kami rasa ada risiko besar yang tidak tertangkap sama sekali,” ungkapnya.

Beberapa warga Paris juga menunjukkan keraguan terhadap gagasan berenang di Sungai Seine.

Perasaan itu sering kali diperkuat oleh warna air yang keruh, sampah yang mengapung, dan banyaknya perahu wisata di beberapa tempat.

Berenang di Sungai Seine sudah dilarang sejak tahun 1923, dengan beberapa pengecualian, karena polusi dan risiko yang ditimbulkan oleh navigasi sungai.

Berenang di luar area pemandian masih dilarang karena alasan keselamatan.

Hingga akhir Agustus nanti, lokasi berenang akan dibuka gratis pada waktu yang dijadwalkan bagi siapa saja yang berusia minimal 10 atau 14 tahun, tergantung pada lokasinya.

“Ini adalah kesempatan, mimpi yang menjadi kenyataan,” kata Clea Montanari, seorang manajer proyek di Paris.

“Akan menjadi mimpi jika air Sungai Seine bisa diminum, itu akan menjadi tujuan utamanya, bukan? Namun, berenang di dalamnya saja sudah sangat menyenangkan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *