“TERUS ceritanya bagaimana koq waktu itu Conchita begitu lamanya gak keluar keluar dari rumah Tante?” Bisa dimengerti rasa penasaran Donal utuk mengetahui kejadian saat itu, karena hampir saja dirinya melakukan kegaduhan buat memancing reaksi siapa saja yang berada didalam rumah mewah itu. Curiga dan perasaan bersalah saat itupun sempat menghantui Donal, kenapa tidak memaksa ikut […]
Continue Reading
SELANJUTNYA, tentu ada riuh bincang pembenaran di antara tiga mereka yaitu Konci dan Tantenya serta mas driver yang kebetulan memang penggemar fanatik Cristiano Ronaldo sejak dulu memperkuat Manchester United, lalu makin mengilapkan gemilang Real Madrid di pentas sepakbpla dunia. Sementara itu Donal enteng-enteng saja menanggapinya karena bukan sedikit orang yang menyamakan tampang Donal mirip Ronaldo, […]
Continue Reading
“DONAL suka ngelamun aja deh belakangan ini…. Ngelamunin siapa seh?! Ayo masuk ke mobil, Sayang.” seru Konci sembari memasuki mobil bareng si Tante. “Kamu duduk di depan sama driver,” suruh Konci, dan Donal seakan kembali tersadar demi untuk keamanan dan keselamatan Konci untuk ia segera bergegas mengikuti perintah Konci. Biarlah, anggap Donal, yang penting Konci […]
Continue Reading
“HAHAHA bohong dia, Tant…. Sekarang Donal emang jadi pengangguran. Tadinya dia pengendara taksi online,” sela Konci sekenanya, kendati ia sesungguhnya tidak pernah menanyakan soal apa pekerjaan Donal karena dirinya tidak menganggap perlu bertanya-tanya soal status pekerjaan kepada juru selamatnya. “Ayo kita berangkat aja, Tant…. Udah capek dan ngantuk neh,” lanjut Konci dan langsung menggaet lengan […]
Continue Reading
APA yang kemudian dicemaskan oleh Donal memang kemudian terjadi saat si Tante menanyakan apa pekerjaan Donal sambil keduanya saling berjabatan tangan. Dirinya sulit untuk berbohong, tapi bukankah Donal kini bukan lagi jadi tukang parkir sejak jadi tahanan di penjara ketika itu? Nah, lantas kalau dijawab dirinya menganggur memang bakal lalu dikasih pekerjaan oleh si Tante? […]
Continue Reading
“SUDAH dong, peluk-pelukannya. Sudah hampir jam 12 malem, kita sekarang berangkat ya!?” sela si Tante yang telah mendekati posisi mereka berdua, dan langsung membuat Donal dan Konci menengok ke arahnya. “Mama kamu sudah pergi. Dia minta maaf, dan berjanji tidak akan berusaha bertemu kamu lagi.” sambung info si Tante. “O, ini yang namanya Donal yang […]
Continue Reading
BERDIAM diri sebagai penonton yang baik, mungkin adalah plihan yang tepat saat itu bagi Tante Ros sembari menunggu reda haru yang sekiranya bakal terhenti begitu saja di antara Konci dan Donal, ketimbang bila ia mencoba misalnya berteriak cut! seperti layaknya sutradara pengatur lakon film, sinetron atau mungkin iklan jins levis yang saat usia SMA sempat […]
Continue Reading
APA yang kemudian terjadi adalah luapan tangisan Konci yang meledak, dan momentum situasi memaksakan diri mereka berdua buat saling berpelukan. Serius, tiada keheranan yang mungkin tadi timbul pada diri Konci saat mendengar ucapan seakan spontan yang hadir dari mulut Donal. Atau mungkin sementara ini Donal sekadar canggung buat mengucap kata elu-gue lagi. Entah nanti, karena […]
Continue Reading
“KALIAN ngapain berduaan di dekat mobil saya… Mau numpang pulang, atau lagi pacaran?!” Tetiba ada lelaki sekira hampir 50 tahunan muncul didekat mereka berdua, dan langsung membuka pintu mobil pikap tersebut. “Mau ikut?!” tanyanya lagi sementara mereka berdua masih terdiam termangu dengan pikiran masing-masing. “Enggak, Pak! Kami lagi nunggu jemputan… Sementara sembunyi karena tadi ada […]
Continue Reading
YA, ngikut saja. Sedemikian enteng pola pikir Donal untuk sementara pada saat semacam itu. Dengan kemungkinan besar bahkan pasti si Tante tidak bakal membiarkan Konci pergi begitu saja, apalagi ngacir dengan diri Donal yang belum tentu bisa dipercaya dan dari kalangan kaum tidak berpunya, ataupun entah dari mana asalnya secara tiba-tiba dan diperkirakan sudah berhasil […]
Continue Reading