FOKUSKINI – Kehilangan sosok playmaker brilian, Philippe Coutinho tetap masih menghantui pola serang lewat aliran lini sayap yang dikonsepkan Juergen Klopp di kubu Liverpool FC, sehingga harapan Klopp buat segera memperoleh tandatangan kontrak perpindahan Christian Pulisic dari Borussia Dortmund ke LFC adalah terbilang wajar.
Pastinya, Klopp bukan berarti mengecilkan peran Sadio Mane, Roberto Firmino dan Naby Keita di skuad inti namun kiranya kekosongan poros sentral playmaker perlu juga ada paduan pengisian dari pemain yang bervisi kreatif dalam misi penyerangan dari area sayap, dan posisi itu dianggap pantas ditempati oleh orang muda seperti Pulisic (20) sebagai pengganti Coutinho.
Apalagi, peluang mendapatkan jasa pesepakbola potensial berpaspor Amerika Serikat itu seperti dimudahkan oleh masa kontraknya yang segera habis di bulan Juni 2020, atau bahkan bisa saja diperpendek akibat peluang bermainnya yang kian minim hanya 5 laga di awal musim, menghadapi problem cedera untuk empat laga dan kemudian lebih banyak berada di bangku cadangan.
Pulisic kini harus kalah bersaing di skuad Dortmund dengan Jadon Sancho yang berusia lebih muda, bahkan sekarang telah tersaingi reserve player lain seusianya, Jacob Bruun Larsen.
Persoalannya kini apakah klub pemegang tampuk juara paruh musim Bundesliga Jerman itu rela melepas Pulisic selekasnya pada Januari 2019 dengan kesepakatan harga GBP 70 juta, atau The Reds mesti menunggu sampai akhir musim kompetisi pada sekira pertengahan tahun depan? Padahal, ambisi LFC merebut kembali reputasi masa lalu dengan utamanya memboyong piala Premier League telah demikian membaranya.
Tetapi harap yakin dan percayalah, karena Lucien Favre sang pelatih baru regu Hitam Kuning itu masih terus terinspirasi membentuk soliditas tertinggi dengan upaya membikin kesepakatan Thorgan Hazard pindah berbasis ke Signal Iduna Park meninggalkan Borussia Monchengladbach. (dari berbagai sumber)