3 Dekade Shafira Melayani Umat Islam Berbusana Sesuai dan Serasi

Agenda Baru Galeri Seni LEISURE TIME MOMENTUM Podium Reka Gaya Tempo Doeloe

FOKUSKINI – 29 Maret mendatang, ayo agendakan dan garisbawahi ini menjadi daftar lawatan bersama keluarga ceria, pasangan setia, ataupun bagi para jomblo bahagia yakni untuk ikut merayakan puncak ulang tahun Shafira ke-30 di arena gelaran busana akbar Indonesia Fashion Week 2019 — selaku pelaku Industri Fashion Muslim digagas Fenny Mustafa yang telah berstandar panutan khalayak luas dengan sebanyak duapuluhan lebih gerai toko dan telah mulai menyiapkan galeri busana digital life berlokasi di pusat perbelanjaan Bandung Indah Plaza yang segera diresmikan sebentar lagi.

Mengurangi sikap penasaran masyarakat dengan koleksi baju muslim terbaru Shafira dalam tiga dekade berkarya, senior fashion designer Setiawan menyampaikan sedikit keterangannya tentang 60 busana yang bakal dipanggungkan Shafira di IFW 2019 melalui tajuk Shafira’s 30 Years Journey “World Wanderer” bermuatan selebrasi perjalanan panjang yang difokuskan dari inspirasi perjalanan di lima benua (Eropa, Afrika, Amerika, Australia dan Asia) terkait magnet keindahan desain arsitektur masjid serta daya pikat Mode Islami yang beragam.

Dimulai dari inspirasi Cologne Central Mosque di negara Jerman dengan gaya arsitektur melalui corak pewarnaan sebeningnya kaca serta pilihan baju-baju cerah diantara pastel krem, biru, pink dan berkesan shining bright lainnya, ataupun tekstur tekstil bermateri kamuflase.

Target pemakai didahulukan buat kaum wanita milenial yang diilhami jaket berimbuhan unsur sutera dengan pelengkap aksesori kristal Swarovski. Mengomentari adanya penggunaan teknik layering, Setiawan menjelaskan, ini supaya pemakainya tampil muda sembari menjaga anggun kodrat femininnya.

Adapun negara Maroko menjadi pilihan persinggahan Shafira dengan koleksi busana yang mengadaptasi arsitetur etnik Masjid Hassan II, terasa agung dengan Mosaic Islamic Art, digambarkan menjadi baju Muslim bermotif print, spicy colours lewat bahan-bahan kain sifon dan satin.

Kemudian pilihan mengolah karya seni budaya Islam, Shafira menyepakati lanjutan wisata religiusnya ke Islamic Center of Washington DC, Amerika Serikat sebagai pusat pemerintahan yang membangkitkan inspirasi busana Muslim berciri warna-warna monokromatik yang klasik dan tegas, “First Lady”, black and white dengan cipta pengembangan adaptasi kemeja ataupun busana pria.

Tujuan destinasi berikutnya adalah juga Masjid Adelaide, Australia Selatan yang dalam catatan sejarah telah dibangun sekira tahun 1800-an, dan ini mengiringi tema baju terbaru Shafira yang membawa spirit Aborigin Modern Art namun menyimpang dari motif-motif asli yang ditabukan karena persoalan muatan kepercayaan dan makna ritualnya.

Shafira disini banyak merepresentasikan nuansa alam nyata dengan penggunaan bahan utama suede dan parka.

Selanjutnya didalam negeri sendiri pilihannya adalah Masjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh yang menyimpan sejarah panjang Islam di Nusantara. Inspirasi utama disini adalah baju Muslim berteknik draperi yang ikat mengikat dimodernisasi bahan palazzo. (joj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

59 − fifty six =