Pilih Koeman atau Setien, Valverde Siap Dipecat FC Barcelona

LEISURE TIME TakTik

FOKUSKINI – Karier kepelatihan Ernesto Valverde di Barcelona mendekati babak akhir, alasannya tiada lain karena dirinya juga gagal menjaga asa Barca meraih trofi Liga Champions Eropa. Disingkirkan oleh Liverpool di semifinal, membawa pertanda klub jawara La Liga Spanyol ini sudah saatnya butuh pengganti Valverde.

Sebagian nama calon pengganti yang berpotensi diantaranya adalah mantan kapten Barca, Xavi dan anggota skuad “Dream Team” legendaris FCB tempo doeloe yakni Ronald Koeman yang menjadi kandidat unggulan, juga sang defender masa silam Barca, Laurent Blanc serta Real Betis head coach Quique Setien. Tercatatat pula manajer Ajax, Erik ten Hag yang juga jadi bahan pertimbangan.

Koeman dan Setien disebut-sebut sebagai dua target yang paling layak jadi pengganti Valverde, dengan kemungkinan Xavi terpilih jadi asisten pelatih. Sebetulnya, pihak petinggi Barca juga punya banyak pilihan lain untuk dijadikan manajer permananen secepatnya di awal musim depan, yaitu termasuk Jose Mourinho and Giovanni van Bronckhorst. Tetapi Koeman dan Setien cenderung jadi incaran utama.

Ronald Koeman kini menukangi tim nasional Belanda selaku head coach, selepas gagal berbuat banyak untuk Everton di kancah liga primer Inggris, dan mengawali tugas berat bersama skuad Oranye yang kini dipenuhi anak-anak muda berbakat dengan hasil indah menggebuk Jerman, Prancis dan Portugal di kancah UEFA Nation League, dan maju ke semifinal melawan Inggris pada 7 Juni nanti.

Kerapkali sukses dengan rekayasa taktik formasi 4-2-3-1, Koeman membawa gambaran inspirasi dari pengalamannya bermain dibawah kepelatihan Johan Cruyff dan kesempatan luar biasanya jadi asisten Louis van Gaal.

Ketelatenannya memimpin pebakat-pebakat muda sudah dipraktikkannya saat melatih Ajax lewat “keputusan malaikatnya” memasukkan Zlatan Ibrahimovic dalam skuad utama.

Rafael van der Vaart dan Stefan de Vrij, juga jadi bagian jasa kepimpinan Koeman. Pengalaman penting selama dinaungi pelatih selevel Cruyff sekaligus mewarisi insting mentornya tersebut ketika Koeman menyepakati transfer kontrak Victor Wanyama di (saat melatih) Southampton, dan Maxwell (saat dia melatih) Ajax.

Koeman dianggap paling layak menangani Barca, namun dia dianggap sulit mewarisi formasi strategi 4-3-3 yang telah mentradisi di FCB. Lagipula dia punya masa kontrak empat tahun dengan klausul perpanjangan pada 2022.

Prospek manajer berupah mahal, dan nilai prestisenya kini menangani timnas Belanda mungkin jadi faktor penolakan Koeman ketika ditawari mengepalai kepelatihan di FCB.

Di sisi lain sosok revolusioner Quique Setien sejak mulai menangani Real Betis jadi daya tarik utama, dengan keberhasilannya mengubah Betis memainkan sepakbola atraktif yang mendekati filosofi pola pikir Barcelona. (yay/dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirty + = thirty seven