Fokuskini – Sebanyak 15 finalis Sekolah Stand Up Milenial RTV kini telah siap membawa warna baru pentas komedi tunggal mulai November mendatang. “Semuanya anak sekolah (SMP dan SMA), bukan dari kalangan orang dewasa yang menyajikan (narasi lelucon) keresahan dan mimpi serta wawasan siswa sekolah menengah,” ujar General Manager Production RTV, Pinkan Laluyan dalam keterangannya.
Kisah cinta di masa pubertas, aktivitas di seputar lingkungan sekolah, konflik keseharian dan harmonisasi hubungan baik di rumah ditengah-tengah keluarga, sampai keresahan menghadapi masalah politik menjadi gambaran menyentak diantara timbulnya gelak tawa lantaran penyampaian mereka yang kocak dan melepas apa adanya.
Artine S Utomo selaku CEO Rajawali Televisi (RTV) berpengharapan besar supaya wadah Sekolah Stand Up Milenial (SSM) ini mampu memberi ruang untuk para komika berbakat masih usia remaja (SMP dan SMA) menjadi talenta-talenta regenerasi di masa mendatang.
“Keresahan siswa-siswa komika ini menjadi tantangan berbeda dengan gaya candaan-candaan yang lepas begitu saja, karena keresahan mungkin sama saja di segala usia tapi cara penyampaiannya pasti berbeda,” komentar komika dan presenter Abdel, yang berperan kunci sebagai Wali Kelas di Sekolah Stand Up Milenial.
“Pikiran-pikiran dan imajinasi liar mereka sebagai masih remaja bukan berarti malah kasar atau sembarangan menghujat. Jadi mereka bukan seperti biasanya komika dalam melontarkan roasting, karena RTV kan stasiun televisi yang ramah anak. Banyak juga siswi yang ikut serta di SSM ini,” diterangkan David Nurbianto, salah satu mentor yang terlibat langsung di Sekolah Stand Up Milenial RTV. Para juri atau disini disebut sebagai Dewan Guru terdiri dari Kemal Palevi, Ghea Youbi dan Ridwan Remin. (yay)