Fokuskini – Meneruskan tradisi penayangan langsung turnamen sepakbola empat tahunan UEFA Euro sejak tahun 1996, kini RCTI dan televisi berbayar MNC Vision Network bersiap melaksanakan agenda siaran langsung kejuaraan sepakbola negara-negara Eropa itu secara langsung dari babak penyisihan grup mulai 12 Juni nanti hingga ke final penentuan jawaranya di stadion Wembley, London, Inggris pada 12 Juli 2020.
Turki versus Italia sebagai tuan rumah di Grup A menjadi laga pembuka. Seperti diketahui, RCTI bakal menyiarkan sebanyak 39 pertandingan eksklusif, dan MVN menjanjikan keseluruhan 51 laga siaran langsung untuk masyarakat pemirsa di seluruh Indonesia,
Terkait kesempatan khusus yang kembali diperoleh pihak MNC Group untuk menjadi official broadcaster UEFA Euro di tahun ke-16 penyelenggaraannya, CEO RCTI Kanti Mirdiati yang menjagokan juara bertahan Portugal, mengatakan pihaknya dipastikan menggelar pula seremoni pembukaan dan penutupan termasuk tentu perayaan kemenangan negara peraih Piala Eropa tahun ini.
Selain itu RCTI menayangkan rangkaian program pendukung termasuk Dahsyatnya Euro 2020, Europhoria UEFA Euro 2020, Fokus UEFA Euro 2020, Road To Final, serta sukacita Nonton Bareng di sejumlah kota.
Luis Figo, sang legenda hidup pesepakbola internasional asal Portugal yang hadir di Indonesia terkait kampanye penyelenggaraan UEFA Euro 2020, menyampaikan pesan kemeriahan turnamen sepakbola negara-negara Eropa ini apalagi untuk pertama kalinya kini dilaksanakan di berbagai stadion dari beberapa negara berbeda yaitu Wembley, London (Inggris); Allianz Arena, Munich (Jerman); Olimpico, Roma (Italia); Olympic, Baku (Azerbaijan); Krestovsky, Saint Petersburg (Rusia); Puskas Arena, Budapest (Hungaria); Arena Nationala, Bukarest (Rumania); Johan Cruyff Arena, Amsterdam (Belanda); San Mames, Bilbao (Spanyol); Hampden Park, Glasgow (Skotlandia); Aviva, Dublin (Irlandia) dan Parken, Kopenhagen (Denmark).
Menyinggung kesan Luis Figo yang tidak menyebutkan Belanda sebagai kekuatan yang telah bangkit kembali, pengamat sepakbola yang juga jurnalis sport Kesit B Handoyo mengingatkan sekarang ada nama besar di barisan pertahanan mereka yaitu Virgil van Dijk yang bermain di Liverpool FC dan pemain muda seperti Frenkie de Jong (FC Barcelona) dan Matthijs de Ligt (Juventus). Menurut dia, meski dirinya menjagokan Jerman namun Belanda sekarang layak masuk perhitungan menjadi juara Eropa lagi setelah sempat sekali saja berjaya di tahun 1988 pada masa kegemilangan striker Marco van Basten.
Kesit juga menyambung komentar Luis Figo, dan meyakini karakter permainan dan kekuatan fisik stamina kini menjadi terlalu penting berperan bukan lagi sekadar taktik dan strategi pelatih. Namun bukan berarti konsep sistem permainan dari era masa lalu bakal hilang begitu saja.
Kesit menilai permainan sepakbola sekarang yang bertumpu soal ketahanan di lapangan tetap memungkinkan pola lama seperti Tiki Taka (Spanyol) dimainkan ulang. “Boleh jadi (kini Tiki Taka) memudar tetap suatu saat dalam salah satu pertandingan suatu waktu muncul kembali.”
Ia membenarkan pendapat Figo tentang konsep strategi yang pernah tren di sepakbola dunia belum tentu menghilang begitu saja karena bisa saja tiba-tiba muncul tergantung situasi di lapangan, karena kalau masih berjalan efektif kenapa pula tidak dipakai lagi. “Meski sekarang boleh jadi sudah mulai banyak pergeseran taktik di lapangan sepakbola,” tambahnya. (jos)