Fokuskini – Berulangkali penting untuk diingatkan kepada masyarakat luas lewat Gerakan Seribu Untuk Indonesia (GSUI) yang diprakarsai oleh Harry Koko Santoso, Kris Tjantra dan Muhanto Hatta bahwa virus Korona baru atau Covid-19 belum ada obat dan vaksinnya.
Terkait kini paket pendistribusian sepuluh ribu masker kerja bareng UMKM dan kampanye rilisan karya lagu Dr Edi Prasetyo bertajuk Panggilan Untuk Indonesia yang berlangsung pada pekan terakhir menjelang Idul Fitri 1441 H, GSUI ikut menghadirkan dokter pakar gizi Lily Indriani yang memberikan saran jalan keluar mengatasi permasalahan ini sebagai solusi terbaik menghadapi pandemi Covid-19.
Seperti sama diketahui, ujarnya, melalui berbagai cara kita keluar dari permasalahan Korona baru ini adalah dengan mengikuti prosedur kesehatan yaitu menjaga jarak fisik, memakai masker, rajin mencuci tangan selain itu melakukan makan sehat setiap hari, dan secara baik melaksanakan diet yang berimbang.
Makan sehat, diartikannya, diminta kita untuk mengkonsumsi makanan sepiring bermuatan seperempat bahan makan pokok sehari-hari yakni nasi atau kentang atau jagung, lalu seperempat lainnya didapatkan dari bahan-bahan protein contohnya ikan, telur, daging sapi, daging unggas, sisanya dari sumber tanaman nabati termasuk tempe, tahu dan kacang-kacangan yang bisa dicampurkan didalam menu makanan kita, seperempat lainnya lagi buah dan sayur sehingga dengan porsi makanan di piring kita itu dapat mencakup secukupnya energi yang digunakan untuk proses didalam tubuh tubuh kita menjadi cukup zat sumber karbohidrat kemudian protein yang menghasilkan sel-sel kekebalan dan lemaknya harus lemak baik jangan banyak makanan gorengan.
Dengan berbagai makanan keseharian yang kita konsumsi tadi, diyakininya, menjamin masuknya setara multivitamin atau mineral yg dibutuhkan untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh kita.
Juga, diingatkannya, kita butuh konsumsi makanan yang bisa mengurangi stres saat kini di rumah saja dengan sayuran, buah segar, kacang-kacangan yang bisa meningkatkan hormon bahagia kita, dan lengkapi juga dengan susu untuk memudahkan kita istirahat pada waktunya tidur, serta jangan lupa meminum air putih sebanyak satu setengah sampai dua liter setiap hari.
“Kalau kita terlalu bekerja keras dan kurang mengkonsumsi makanan bergizi sehat, maka kita butuh juga suplemen vitamin, sehingga diharapkan dengan asupan nutrisi yang baik kita kebal menghadapi berbagai virus penyakit. Makan sehat tidak harus mahal karena bisa didapatkan dengan mudah di pasar sekitar kita, juga bisa dipesan lewat digital online pada ponsel di genggaman,” tambahnya.
GSUI sejauh ini telah menghimpun dana masyarakat melalui sumbangan sukarela seribu rupiah dan kini tercatat mendekati nilai nominal 130 jutaan rupiah, diluar itu juga tambahan bantuan sosial senilai uang, paket sembako kebutuhan pangan masyarakat sehari-hari, cairan disinfektan, jajanan sehat, termasuk ragam masker pelindung. Sejumlah donatur tercatat menjadi rekanan kerja GSUI yaitu Yusoff Family dari Singapura, A-Z Solusindo, Rotary Club, Yayasan Cahaya Peduli dan begitu banyak lagi yang sudah bergabung dan berjanji menyusul. (yay)