Seni Kolase “Gladrah” Karya Goes Noeg Libatkan Ote Abadi dan Jurnalis Peliput

Agenda Baru Galeri Seni LEISURE TIME MOMENTUM Muziek! Podium Saring Sepekan

Fokuskini – Lokasi kantor Sekretariat GSUI (Gerakan Seribu Untuk Indonesia) dianggap layak buat dijadikan galeri seni rupa — seniman perupa Agoes Noegroho mengatakan siap sedia memasang berbagai karya seni rupa di sana. “Nantinya, bisa saja terjadi momentum aktifitas eksibisi bukan cuma lukisan dan karya patung tetapi lebih lagi yaitu pameran kaligrafi maupun keramik Nusantara. Kegiatan bursa kesenian melalui lelang karya seni rupa (terkait sokongan dana bagi para korban langsung dan masyarakat terdampak pandemi Covid-19),” harap Goes Noeg.

“Selain itu, galeri seni kan menjadi wadah karya-karya amalan yang membuat orang lain bahagia bukan hanya sekadar bernilai nominal uang , apalagi karya-karyaku mengagungkan Tuhan,” papar Goes Noeg ketika kembali menggelar kolaborasi kerja seni bersama musisi dan komposer Ote Abadi di rumah Sekretariat GSUI. Suatu momen keseruan yang melibatkan jurnalis peliput dengan secara bersama mengerjakan karya seni kolase bertajuk Gladrah.

“Gladrah” mengartikan dari bahasa Jawa sebagai orang yang tidak mau diatur atau semau gue, singgung Goes Noeg, lewat gambaran komposisi seni yang simetris diiringi Ote yang mengalunkan beragam genre musik yang dimainkan dengan melodi gitar. “Ada sound blues, rock hingga dangdut bahkan kasidahan. Bingkainya adalah suasana kebangsaan yang terus berjalan mencari bentuk keindonesiaan yang hakiki. Yakin ini menjadi karya besar yang selalu memulainya lewat eksperimentasi karena semua karya besar diawali dari konsep seperti begini,” sambung Ote.

Meski terinspirasi oleh ketidakdisiplinan warga dalam menghadapi aturan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19, karya seni kolase ini bukan bermaksud nada kritik, dan menurut keterangan Goes Noeg sekadar sebagai pengingat tentang kebebasan yang harus tetap ada batasnya, melalui ketaatan dengan kekuatan agama yang paling mampu mengendalikan keseharian manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ seventy three = eighty three