Dokter Vito Ajak Denada Munculkan Lagu “Tambah Cinta”

BICARA GAMBAR CIPTA GAYA FIT AFIAT GUYUB FOKUS KIAT PELIPUR KULTUR SEMATA

Fokuskini – Dr Vito Damay mengaku dirinya bukanlah penyanyi atau musisi, melainkan seorang dokter jantung yang adalah penikmat karya seni.

Menurut dr Vito Damay, sebagian dari yang terdampak pandemi Korona ini juga adalah pasien-pasiennya yang memiliki profesi yang beragam.

“Lagu ini muncul ditengah pandemi yang menyusahkan atau bahkan membosankan. Sebagian dari kita terbawa suasana sedih dan galau, akan apa yang harus kita lakukan. Saya pun demikian, setiap hari bekerja dengan diiringi kadang-kadang rasa khawatir karena virus yang mengancam,” ujar dr Vito Damay.

“Namun, kita sama sama sadar pula, bahwa kita harus bangkit. Kita harus berjuang untuk keluarga dan orang yang kita sayangi. Tak jarang kita harus berjuang diluar rumah, untuk mencari nafkah dengan tetap menjaga diri dari penyakit. Data statistik yang ada saat ini, mematahkan berbagai prediksi bahwa Indonesia akan menjadi epicentrum Covid-19 baru,” tambah dr Vito Damay.

dr Vito Damay juga mengatakan “Terlepas dari segala kekurangan kita, bangsa Indonesia cukup lumayan dapat menekan laju penularan dan angka kematian Covid-19.”

“Tentu luar biasa bangsa kita! Amerika dan Inggris negara demikian maju saja mencatat angka kematian hingga puluhan ribu. Apa yang membuat Indonesia dapat bertahan? Saya percaya, Indonesia punya modal untuk bangkit dari pandemi ini, karena sifat dan budaya yang masih dipegang oleh banyak orang Indonesia sendiri. Ikhlas, selalu masih melihat sisi baik dari suatu peristiwa. Untunglah, walaupun begini kita masih begitu. Syukurlah, walaupun keadaan susah, kita masih bisa makan. Kita masih mendingan, yang lain lebih berat. Itu sering saya dengar dari pasien-pasien saya.”,terangnya.

“Cara yang paling alami untuk membagikan rasa optimis dan pesan semangat ini adalah dengan lagu. Setiap orang bisa nyanyikan lagu ini, segala usia dan mereka akan teringat bahwa penting untuk kita sama sama saling bantu untuk selamat dari situasi sekarang ini,” tuturnya.

Denada yang ikut bernyanyi dalam lagu ini adalah contoh nyata orang yang masih peduli akan orang lain ditengah kesulitan hidupnya. Denada sementara merawat Aisha anaknya di Singapura, tentu bukan hal yang mudah.

“Luar biasa, hal yang happy, satu kehormatan buat aku diajak project ini bersama dr Vito Damay. Diajakin dr Vito isi rap, kebetulan aku kenal sama dr Vitio pas isi IG tentang kondisi pandemi. Semoga kita melewati masa ini, siapapun merasakan,” terang Denada

“Karena memang buat aku lagu ini mempunyai arti yang berbeda. Aku merasa melihat lagu ini bukan sebuah project lagu biasa-biasa saja. Apalagi isi pesannya mengajak semangat kita untuk bangkit, dan khususnya lagu ini didedikasikan untuk membantu pekerjaan seni dan mereka yang membutuhkan,” tambah Denada.

Mengeluarkan karya ditengah masalah pandemik ini menjadi tantangan tersendiri bagi dr Vito Damay bersama Denada. Pengerjaan lagu inipun banyak dilakukan via online karena domisili Denada berada di Singapura.

Pembuatan musik pun dilakukan dengan kolaborasi jarak jauh dengan dokter Vito. Diakui Denada, proses rekaman lagu “Tambah Cinta” selama satu jam dan prosesnya unik.

“Aku rekaman pake tiga kasur sebagai peredam suara saat itu. Sekitar 1 jam rekaman. Setelah itu dikirim ke dr Vito Damay dan diskusi yang akhirnya jadinya lagu ini,” ujar Denada.

“Itu kreatif banget, Denada recording dengan menggunakan tiga kasur sebagai peredam suara. Kondisi seperti ini membuat orang makin berinovasi dan kreatif untuk terus berkarya,” tambah dr Vito Damay.

Tidak hanya mengajak Denada, Dr Vika Damay, adik kandung dari dokter Vito yang juga ikut bernyanyi di akhir lagu juga menjadi perwakilan generasi muda sekarang yang harus berjuang di awal karir menghadapi tantangan pandemi.

Pembuatan lagu ini dengan kreasi sebagai adaptasi normal baru di era pandemi, prosesnya semua tanpa saling bertemu satu-sama lain karena era PSBB. Pembuatan lagu oleh dokter Vito dan Roni Namul, lalu kemudian dinyanyikan Denada di Singapura, dokter Vito Damay dan dr Vika Damay di Banten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty nine − = twenty four