Fokuskini – Gloria Emanuelle Widjaja termasuk dalam skuad bulutangkis Indonesia yang bersiap tampil di turnamen level Super 300, Yonex Swiss Terbuka (Basel, 2-7 Maret 2021) bersama sang partner Hafiz Faizal, dan diharapkan bisa mengejar prestasi maksimal.
Ini berkaitan dengan ranking Race to Olympic mereka yang berada pada posisi kritis, yaitu ranking 8. Perbedaan poin mereka hanya berbeda tipis dengan ranking pasangan ganda campuran di bawahnya.
Namun sayangnya, seperti diberitakan badmintonindonesia.org, kondisi pandemi Covid-19 membuat seluruh pemain yang tampil di Yonex Swiss Terbuka tidak bisa mengikuti turnamen All England pada 17-21 Maret mendatang. Dikarenakan, sepulang dari Swiss, para atlet diharuskan mengikuti karantina di Jakarta selama sepekan, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mengejar keberangkatan ke Birmingham, Inggris.
Selain itu, selama menjalani karantina, para pemain juga tidak dapat izin berlatih. Padahal turnamen All England ini merupakan kejuaraan tertua di dunia sekaligus dengan tingkat persaingan yang lebih ketat.
Ditegaskan oleh Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, dengan pertimbangan tersebut, untuk semua pemain yang dikirim ke Swiss Terbuka, tidak diperbolehkan tampil di All England.
“Iya jadi untuk pemain-pemain yang ikut berlaga di Swiss itu tidak mungkin untuk lanjut tampil di All England, karena secara persiapan tidak memungkinkan mereka bisa bermain maksimal,” tutur Rionny. ブックメーカー ビットコイン https://betadwise.com/bitcoin-sportsbook/
“Ketika mereka pulang dari Swiss kan perlu karantina dulu di Jakarta, jadi waktunya tidak cukup untuk mengejar ke Birmingham. Kalau mereka langsung lanjut ke Birmingham pun risikonya terlalu besar, karena di sana penyebaran Covid-19 masih tinggi,” jelas Rionny.
Terkait nasib pemain tunggal Gregoria Mariska Tunjung, menurut Rionny, anak didiknya ini tidak bisa tampil di Yonex Swiss Terbuka. Pasalnya, PBSI telah menarik keikutsertaannya dari turnamen ini karena sang Juara Dunia Junior 2017 ini lebih difokuskan untuk berlaga di All England.