Fokuskini – Jumlah orang lanjut usia (Lansia) di Indonesia saat ini sekira 27,1 juta orang atau hampir 10% dari total penduduk Nusantara. Pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah Lansia meningkat menjadi 33,7 juta jiwa (11,8%).
Peningkatan jumlah Lansia dengan berbagai masalah kesehatannya menjadi tantangan bagi kita untuk mempersiapkan Lansia yang sehat dan mandiri, agar meminimalisasi beban bagi masyarakat dan negara.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono Sp.PD PhD KEMD saat Seminar Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2021, di Denpasar – Bali, kemarin.
Isu kesehatan Lansia, menurut Wamenkes, sudah masuk ke dalam indikator RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Sementara itu, pada masa pandemi Covid-19, Lansia menjadi sasaran prioritas karena merupakan salah satu kelompok yang paling rentan mengalami kondisi berat bila terpapar Covid-19, sehingga harus diupayakan agar program vaksinasi Covid-19 pada Lansia dapat tercapai dengan maksimal, dengan harapan dapat terbentuk imunitas tubuh.
“Peran keluarga sangat penting dalam mengajak Lansia agar selalu mematuhi Protokol Kesehatan dan mau divaksinasi untuk melindungi mereka dari tertular Covid-19,” kata Wamenkes.
Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei. Puncak peringatan HLUN tahun 2021 dilaksanakan di Bali dengan tema ”Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga”, dengan subtema bidang kesehatan ”Bersama Lansia Keluarga Bahagia”.
Fokus pada keluarga menjadi tempat terbaik, dan sumber kebahagiaan bagi Lansia, saling menyayangi, menghormati dan mendapatkan bimbingan dari orangtua yang memiliki banyak pengalaman dan kebijaksanaan.
Untuk itu setiap individu dalam keluarga perlu memiliki empati terhadap Lansia, sehingga mampu memberikan perhatian, mendampingi dan mendukung Lansia agar tetap Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif (SMART). Keluarga juga tempat mempersiapkan generasi muda yang menjadi cikal bakal Lansia di masa depan.
Bali terpilih menjadi tuan rumah antara lain karena provinsi ini memiliki populasi Lansia yang besar yaitu 11.58% dari jumlah penduduknya. Provinsi Bali juga merupakan lokasi pemodelan program Perawatan Jangka Panjang baik oleh Bappenas maupun oleh Kementerian Kesehatan, di samping berbagai inovasi dan komitmen yang telah ditunjukkan oleh Pemerintah Daerah.
Dengan ini, Bali diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi serta pembelajaran bagi provinsi lain serta memperkuat motivasi bagi Pemda dan masyarakat Bali untuk terus mengembangkan inovasi dalam pelayanan kesehatan Lansia.