Tenaga Kesehatan Indonesia Banyak Diperlukan di Negara Lain

Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium

Fokuskini – Tenaga kesehatan Indonesia saat ini banyak diperlukan oleh sejumlah negara lain. Pemerintah Indonesia menjalin sejumlah kerja sama dengan negara lain untuk mengisi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut.

Selain mengisi kebutuhan tenaga kesehatan di luar negeri, penempatan tenaga kesehatan ini menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan penyerapan SDM kesehatan.

Berdasarkan data dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) tahun 2020, terdapat 633.025 perawat aktif secara registrasi STR, dan pada tahun 2025 secara komulatif diperkirakan akan menjadi 696.217 orang. Adanya surplus tenaga perawat ini harus diimbangi dengan penyerapan pendayagunaan sumber daya kesehatan.

Saat ini telah terjalin kerja sama dengan beberapa negara terkait penempatan tenaga kesehatan Indonesia. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dengan Jepang, telah dimulai pada tahun 2007 melalui penandatangan perjanjian Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Ada 2 (dua) jenis tenaga kesehatan yang dibutuhkan jepang yaitu Perawat dan Caregiver.

drs Ahmad Syahrudin M Si, dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengatakan salah satu persyaratan menjadi perawat di Jepang, antara lain calon pekerja wajib lulus tes ujian nasional dan diberi kesempatan ujian nasional sebanyak tiga kali dalam masa kontraknya.

”Sama halnya dengan program penempatan perawat Indonesia ke Jerman, para kandidat wajib lulus uji kompetensi, ujian nasional, dan persyaratan lainnya. Selain itu, para kandidat juga harus mengikuti kursus Bahasa Jerman terlebih dahulu sebelum ujian,” diterangkannya pekan ini.

Contoh lainnya, Kementerian Kesehatan memfasilitasi ketersediaan sejumlah perawat Indonesia untuk bekerja di Arab Saudi melalui program mandiri. Menteri Kesehatan Arab Saudi mengusulkan agar program dimaksud dapat dilakukan secara berkesinambungan secara G to G atau antara masing-masing pemerintah. Kini terdapat 17 perawat memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan oleh Kemenkes Kerajaan Arab Saudi.

Plt Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Sugiyanto S Pd M App Sc, mengatakan pendayagunaan tenaga kesehatan ke luar negeri akan mampu meningkatkan profesionalisme yang berdaya saing global. ”Hal ini mampu membuka lapangan kerja yang luas. Nantinya perawat tersebut diharapkan dapat menerapkan pengalaman dan kemampuan yang didapat selama di luar negeri untuk dapat memperkuat sistem kesehatan Indonesia,” harap Sugiyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− three = 2