Kemenkes Fokus Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak

Agenda Baru Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium

Fokuskini – Situasi pandemi Covid-19 semakin terkendali, terlihat dari kian rendahnya kasus harian, kasus rawat inap dan kasus kematian. Demikian juga dengan indikator penularan Covid-19 juga sudah di angka 0,78 atau dibawah satu menjadi landasan bagi Kementerian Kesehatan untuk fokus pada program dan kebijakan lainnya yang masih harus mendapatkan perhatian, salah satunya adalah Imunisasi Dasar Lengkap pada anak.

”Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, yang utama adalah melindungi generasi kita dari kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan cara yang paling efektif yaitu dengan Imunisasi,” jelas Juru bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril dalam keterangannya, kemarin.

Capaian tahap Imunisasi nasional tahun 2022 belum mencapai target, utamanya disumbang oleh provinsi di luar regional Jawa dan Bali, dimana capaian per provinsi masih dibawah 35%, salah satunya ditandai dengan adanya Kejadian Luar Biasa Polio (KLB) polio di salah satu Kabupaten di Aceh.

Kebijakan dalam pemberian vaksinasi, Kementerian Kesehatan berpegang pada rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), termasuk juga pertimbangan vaksinasi Covid-19.

Kementerian Kesehatan mengapresiasi gerak cepat BPOM dalam mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk jenis dosis vaksin Comirnaty Children untuk vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 bulan sampai 11 tahun.

ITAGI juga sudah memberikan persetujuan vaksinasi dengan tetap memperhatikan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan pada anak. Selanjutnya untuk pelaksanaannya, Kementerian Kesehatan masih mempertimbangkan dari berbagai aspek dan hal teknis lainnya.

”Kami masih berkonsultasi dengan WHO untuk vaksinasi Covid-19 pada anak usia mulai 6 bulan,” tambah dr. Syahril.

Vaksinasi Covid-19, saat ini akselerasi capaiannya masih difokuskan pada meningkatkan capaian booster untuk dewasa usia di atas 18 tahun, mengingat kelompok ini adalah kelompok yang memiliki mobilitas tinggi.

Selain itu booster kedua lansia yang saat ini capaiannya masih sekira di angka 68 juta atau sebesar 29,31%. Penularan dan kematian tertinggi akibat virus Covid-19 saat ini terjadi pada mereka yang berusia senja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifty nine − 49 =