Program Penulisan Mastera Beri Peluang Sastrawan Muda

Galeri Seni Podium

Fokuskini – Program penulisan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) kembali digelar tahun ini, bertajuk “Program Penulisan Mastera: Novel” berlangsung hingga 6 September 2024 di Jakarta.

Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada satrawan muda dari keempat negara anggota Mastera (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) untuk memperluas wawasan dan kemampuan teknis penulisannya, dengan bertukar pengalaman kreatif sesama peserta dan dengan sastrawan senior.

Selain itu, melalui kegiatan tersebut, sastrawan muda diharapkan lebih mengenal situasi penulisan novel di negara lain dan mengambil manfaat dari pandangan dan kritik sesama sastrawan muda, serta menjadi wadah untuk menyerap pengalaman kreatif, baik dari sastrawan senior maupun dari sesama sastrawan muda.

Menurut pandangan Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Hafidz Muksin banyak dari aktivitas dan karya sastra di negara anggota Mastera yang mengandung makna mendalam, berupa petuah maupun saran yang menyentuh nilai-nilai sosial di masyarakat baik dalam bentuk puisi, novel, maupun karya sastra lainnya.

Sebagai bangsa yang banyak melahirkan karya sastra, Hafidz mengimbau agar generasi muda Mastera dapat bergotong royong mengembangkan, melestarikan, dan memajukan bahasa dan sastra.

Badan Bahasa akan terus menginisiasi melalui kegiatan ini untuk menggali dan menghimpun berbagai kreativitas dan inovasi kesastraan.  

Pada kesempatan ini, ia juga menyampaikan apresiasi bagi capaian sastra Indonesia. Salah satunya adalah peringatan 100 tahun A. A Navis oleh UNESCO yang meneguhkan pengakuan dunia atas peran sastrawan Indonesia dalam berbagai karyanya.

“Hasil penulisan novel akan dikurasi menjadi buku antologi novel untuk diterbitkan dan dipublikasikan secara luas sebagai buku pendukung literasi. Dengan demikian, keberadaan Mastera akan memberikan manfaat bagi kemajuan dan perkembangan sastra guna memacu pegiat sastra di masa depan,” tuturnya.

Program Penulisan Mastera adalah kegiatan kesastraan negara anggota Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) yang dilakukan setiap tahunnya di Indonesia. Kegiatan ini dimulai sejak 1997 dan diadakan dengan genre berbeda setiap tahunnya, yakni bergilir dengan urutan puisi, cerpen, esai, drama, dan novel. Kegiatan ini diikuti oleh sastrawan muda yang berasal dari negara anggota Mastera yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Program penulisan Mastera telah menghasilkan para sastrawan hebat, dengan adanya pembimbing yang pastinya hebat juga. Sejak tahun 1997—2024 tercatat pembimbing genre Puisi adalahTaufiq Ismail, Sapardi Djoko Damono, Abdul Hadi WM, Acep Zamzam Noor, Agus R Sarjono, Slamet Sukirnanto, Hamid Jabbar, KH Zawawi Imron, Sutardji Calzoum Bachri, Joko Pinurbo.

Sementara itu, untuk pembimbing genre Cerpen adalah Budi Darma, Titik WS, Ismail Marahimin, Hamsad Rangkuti, Titis Basino, Danarto, S.N. Ratmana, Helvy Tiana Rosa, Oka Rusmini, Gus Tf Sakai, Nenden Lilis, Yanusa Nugraha.

Pembimbing program penulisan Mastera genre Esai adalah Yus Rusyana, Faruk, Suminto A. Sayuti, Maman S Mahayana, Muhammad Sobary, Melani Budianta, Emha Ainun Nadjib, Jacob Sumardjo.

Pembimbing program penulisan Mastera genre Drama adalah Putu Wijaya, Wisran Hadi, Akhudiat, Saini K.M., N. Riantiarno, Imam Sholeh, dan Yusef Muldiyana.

Pembimbing program penulisan Mastera genre Novel adalah Taufik Ikram Jamil, Ahmad Tohari, F. Kenedi, Dr. Fuad Hasan, Asma Nadia, Abidah El Khailaqy, Triyanto Triwikromo, Ida Ayu Oka Rusmini, Fanny J. Poyk, dan Andrei Aksana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 85 = ninety one