Fokuskini – Max Verstappen mengukir sejarah balapan Formula 1, lantaran dirinya tidak hanya memenangkan Grand Prix Brasil tetapi juga memecahkan rekor Michael Schumacher untuk rentetan hari terpanjang memimpin klasemen seri balapan.
Dengan 897 hari di puncak, NL Times memberitakan, Verstappen melampaui masa kejayaan Schumacher selama 896 hari sebagai rekor yang dipegang sejak 2003.
Kemenangan kedelapan pembalap Red Bull asal Belanda itu musim ini diraih setelah paceklik di sepuluh hasil balapan Formula 1 pada tahun ini.
Memulai dari posisi ke-15 setelah sesi kualifikasi yang menantang, Verstappen dengan cekatan menyelesaikan balapan di Sirkuit Interlagos São Paulo.
Esteban Ocon dan Pierre Gasly dari Alpine masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga, sementara rival terdekat Verstappen, Lando Norris, turun ke posisi keenam meski memulai dari posisi terdepan dari awal start.
Dengan kemenangan ini, Verstappen kini unggul 62 poin atas Norris, memposisikan dirinya dengan kuat untuk mengamankan gelar juara berikutnya. Norris, yang berjuang dengan strategi penggunaan ban yang buruk dan restart yang sulit, kini mengantongi 331 poin.
Verstappen, dengan 393 poin, siap untuk merebut gelar juara paling cepat di Grand Prix Las Vegas dalam tiga minggu mendatang.
Balapan itu ditandai oleh beberapa momen dramatis, termasuk bendera merah menyusul kecelakaan Franco Colapinto dan beberapa kali safety car. Keputusan taktis Verstappen untuk menunda penggantian ban memungkinkannya mempertahankan keunggulannya atas Ocon setelah restart, yang membawanya meraih kemenangan.
Kemenangan Verstappen di Grand Prix Brasil tidak hanya memperpanjang keunggulan poinnya tetapi juga menandai pencapaiannya melampaui rekor lama Michael Schumacher untuk memimpin kejuaraan Formula 1 selama beberapa hari berturut-turut.
Sejak mengambil alih pimpinan dari Charles Leclerc di Grand Prix Spanyol 2022, Verstappen telah mempertahankan cengkeramannya di posisi teratas, memenangkan gelar juara dunia berturut-turut.
Jika Verstappen mengamankan gelar musim ini, ia akan menjadi pembalap pertama dalam sejarah yang memegang pimpinan kejuaraan selama lebih dari 1.000 hari.