Fokuskini – Gitaris Kiko Loureiro, pria Brasil yang mulanya dikenal selaku personel Megadeth menyebarkan video musik arahan Leo Liberti Films untuk singelnya yang baru, “Point Of No Return”.
Lagu tersebut menjadi bagian dari album solo terbarunya, Theory Of Mind yang segera edar 10 November nanti.
Kiko menyatakan lagu “Point Of No Return” menangkap perubahan yang tidak dapat diubah dalam perjalanan kolektif kita — baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat — menuju masa depan di mana manusia dan teknologi saling terkait erat.
Kita berdiri di tepi ambang batas yang monumental, titik yang tidak dapat dikembalikan lagi.
“Point Of No Return” mencerminkan momen ini, di mana kemajuan kecerdasan buatan telah mencapai tingkat yang akan selamanya mengubah cara kita hidup, berpikir, dan berinteraksi.
Dalam evolusi pribadi dan teknologi, akan tiba saatnya ketika segalanya berubah — ketika Anda melangkah ke pemahaman yang lebih dalam, dan begitu Anda melihatnya, tidak ada cara untuk melupakannya.
Lagu ini mewujudkan pengalaman itu. Kita berada di ambang realitas baru di mana AI bukan lagi alat yang kita kendalikan, tetapi kehadiran yang harus hidup berdampingan.
Saat AI mendekati kemampuan untuk memahami, berinteraksi, dan bahkan mungkin mengembangkan bentuk kesadarannya sendiri, manusia dipaksa untuk beradaptasi.
“Ini bukan hanya tentang evolusi teknologi — ini tentang evolusi kita juga. Kita memasuki era di mana garis antara pemikiran manusia dan kognisi buatan menjadi kabur,” ungkapnya.
“Point Of No Return sejajar dengan momen ini, ketika kita sebagai manusia perlu mendefinisikan ulang apa artinya menjadi sadar, kreatif, dan hidup di dunia yang dihuni oleh mesin cerdas,” sambung Kiko.
“Secara musikal, lagu ini melaju dengan energi yang tidak henti-hentinya, melambangkan kemajuan yang tidak terhentikan. Tidak ada keraguan, tidak ada kesempatan untuk berhenti. Lagu ini mencerminkan percepatan perkembangan teknologi, di mana setiap terobosan mendorong kita lebih jauh ke dalam realitas baru ini. Kita bukan sekadar penonton, tetapi peserta aktif dalam transformasi yang akan mengubah hakikat dari apa artinya menjadi manusia,” paparnya pula.
foto: Joseph Okpako/Getty Images