Fokuskini – Toleransi memuliakan keberagaman. Bukan meniadakannya dalam keseragaman dengan alasan mengusung kedamaian dan keharhomisan. Demikian pula yang hendak dihadirkan oleh tujuh perupa yang berpameran di Bentara Budaya Yogyakarta, dibuka untuk umum mulai Sabtu (7/3/2020) hingga 15 Maret mendatang.
Tujuh perupa tersebut ialah Angga Putra H, Angling Kusuma, Ibnu Nugroho, M Tegur Angkara, Riski Pangestu, Risya Falah, dan Sang Kansa. Masing-masing dari mereka, dengan pendekatan artistiknya yang mempribadi, ingin membagikan pengalaman merespons keberagaman baik dalam bentuk karya dua dimensi maupun seni instalasi.
Dengan kata lain, toleransi ditekankan pada titik “tidak harus sama“. Kata toleransi dikembalikan pada fenomena yang terjadi pada diri tiap-tiap perupa, di mana setiap perbedaan proses dan konsep berkarya justru membentuk kekuatan bagi masing-masing individu.
Mereka ingin mengemukakan perbedaan karakteristik ini tanpa mengalahkan kekuatan satu sama lain.