Fokuskini – 29 Agustus mendatang, agenda GTV dalam mewadahi kalangan talenta muda eSports Indonesia (berbatasan usia peserta 14-25 tahun) segera dimulai. Setiap hari Sabtu jam 19.30 WIB, program pencarian bakat dengan tajuk eSports Star Indonesia ini bakal menyajikan format tontonan bukan sekadar entertainment.
“Tugas kami adalah untuk menemukan para pebakat baru di jagat one million dollar industry ini, membuka peluang karier mereka jadi pemain profesional, programmer maupun konten kreator,” ungkap Managing Director GTV, Valencia Tanoesoedibjo.
Bisa dibilang, eSports Star Indonesia bukan arena kompetisi biasa karena membuka perluasan selain memperbesar animo masyarakat Indonesia jadi pemain eSports berpenghasilan gede dan sebagai tujuan hidup yang mampu menafkahi kebutuhan primer dan sekunder bahkan tersier sekaligus.
Selanjutnya seperti dikatakan oleh Programming & Acquisition Director GTV, Harry Martono, sepanjang 15 episode nantinya sebanyak 40 kontestan terpilih akan melewari pembentukan karakter serta pembekalan ilmu di rumah karantina, diselingi konflik drama yang bisa saja terjadi sesuai tingkah kehidupan dalam satu lokasi tempat secara bersama-sama. Sang pemenangnya disamping meraih gadiah uang bakal ditampung di klub eSports, Rex Regum Qeon (RRQ)
Aswin Atonie, Brand Director Moonton Indonesia mewakili kerjasama pihak developer video game dengan program pencarian bakat ini, memprediksi tren eSports ditengah masyarakat kini semakin cepat diminati dan suportif, dan mempercayakan pihak GTV melalui eSports Star Indonesia supaya lebih lagi bisa mempercepat pertambahan pemain eSports profesional yang bukan sekadar pehobi. “Apalagi eSports Star Indonesia menjanjikan prestasi dan karier cemerlang,” tambahnya. eSports Star Indonesia luar biasa, dan baru untuk pertama kalinya diadakan di kawasan Asia.
Jadi, menurutnya, jangan lagi ditengah keluarga dianggap perbuatan buang waktu dan dinilai negatif karena sudah dijadikan tujuan yang menguntungkan di kehidupan nyata
Di tahap awal ini, eSports Star Indonesia hanya berlangsung 15 episode saja. “Maunya ya bisa berlangsung dua kali dalam setahun,” ujar Harry Martono.
