“CEPETAN masuk! Bengong ajah!” teriak Konci membuka pintu belakang mobil, menyentak lamunan Donal. Donal menurut, dan segera masuk ke mobil MPV itu, dan sambil bergeser ke kanan, Konci sesempatnya menyemprotkan parfum, beberapa kali semprot serta menyuruh Donal untuk cepat menutup pintu mobil.
“Oh ini suaminya yang mau diajak baikan?!” Tetiba pria setengah baya dibelakang kemudi berbicara sekenanya, dan langsung ditertawai oleh perempuan seumuran di sebelahnya, yang kemudian diketahui adalah istri si lelaki.
“Jangan dengerin, Neng, Mas,” tengoknya ke belakang, “Si bapak ini emang seneng bikin gaduh hehe,” lanjutnya.
“Lah, malem-malem gini kalau bukan urusan ribut-ribut suami istri, ya biasanya tawuran anak muda kurang kerjaan kan!?” sambung si lelaki, tambah nyinyir.
“Udah, jangan dengerin…,” si perempuan menengahi.
“Coba ceritakan, ayo, kenapa suamimu itu kabur malem-malem gini?!” sambung si lelaki di belakang kemudi.
Konci dan Donal saling berpandangan. Bedanya, Konci sambil cengengesan, dan Donal tanpa reaksi, cuek begitu saja.
“Ayo ceritakan saja,” paksa si lelaki berjenggot tapi botak itu. Sementara si perempuan tertawa, entah terhibur dengan tabiat kepo suaminya atau bagaimana kiranya.
