FOKUSKINI – Sumber informasi pariwisata di area kawasan terdampak bencana alam, kini disepakati menggunakan sistem satu pintu. Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata langsung mendata dampak bencana yang terjadi pada potensi wisata nasional.
TCC Kemenpar juga memantau akses, amenitas, dan atraksi (3A) yang terkait langsung dengan kunjungan wisatawan di Provinsi Banten dan Lampung.
Dengan adanya TCC Kemenpar, Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap informasi dari lokasi terdampak bencana bisa lebih terang dan tidak banyak hoax, sehingga tidak menciptakan kepanikan.
“Nantinya, hanya ada satu pintu untuk mengeluarkan pernyataan dampak bencana alam di sektor pariwisata. Ini adalah pelayanan utama yang dilakukan TCC Kemenpar di fase tanggap darurat. Selain ikut serta memberikan pelayanan kepada wisatawan yang terdampak langsung,” kata Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya, hari Selasa (25/12/2018).
Penerjunan TCC Kemenpar ini juga merupakan bagian dari fase tanggap darurat, yaitu untuk memberikan informasi terkini kepada para wisatawan dan keluarganya yang berada di sekitar lokasi kejadian bencana.
Diyakini oleh pihak TCC Kemenpar, sejauh ini ada sebanyak 69 hotel dan vila serta 60 warung makan dan toko di Kabupaten Pandeglang, Banten yang rusak akibat terjangan tsunami Selat Sunda, akhir pekan lalu. Data terbaru tersebut berdasarkan catatan TCC Kemenpar.
Ketua TCC Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti dalam siaran pers menambahkan, bahwa dampak kerusakan terberat akibat tsunami Selat Sunda adalah sejumlah homestay di sepanjang Jalan Raya Tanjung Lesung ke arah Kecamatan Sumur.
Data yang diterima tim TCC Kemenpar hingga awal pekan jelang Natal di Kabupaten Pandeglang dan Tanjung Lesung, yakni kawasan yang terdampak parah adalah pemukiman dan daerah tujuan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.
Pihak Kemenpar terus melakukan monitoring pasca tsunami di Lampung dan Banten untuk memberikan informasi terbaru, khususnya mengenai 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) di sekitar wilayah Banten dan Lampung.