Festival Wastra Nusantara di Museum Kepresidenan RI

Galeri Seni MOMENTUM Podium Tempo Doeloe

FOKUSKINIAgenda strategis Pemajuan Kebudayaan adalah menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya, dan mendorong interaksi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif. Sementara, resolusi Kongres Kebudayaan Nasional sebagai rencana kerja aksi bersama yang memastikan peningkatan kreatif antarbudaya.

Terkait dengan hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan Festival Wastra Nusantara di Museum Kepresidenan Republik Indonesia, Balai Kirti, Bogor hingga Minggu (14/4/2019).

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menjelaskan dalam keterangannya, wastra adalah kain tradisional yang memiliki makna dan simbol tersendiri, mengacu pada dimensi warna, bahan dan ukuran.

Wastra dapat berupa batik, songket dan tenun. “Wastra dianggap bernilai tinggi, karena setiap wastra sejatinya memiliki sejarah dan maknanya masing-masing,” jelas Hilmar.

Untuk pertama kalinya diselenggarakan, Festival Wastra Nusantara menampilkan koleksi wastra para ibu negara, mulai dari ibu negara pertama hingga ibu negara saat ini.

Selain itu, juga ditampilkan koleksi para tokoh nasional dan kolektor yang diseleksi secara khusus oleh tim kurator. “Maksud dari kegiatan ini sederhana, yaitu karena sudah tersimpan cukup lama di Museum Nasional. Persiapan cukup singkat dan menghadirkan tidak kurang dari 100 wastra. Saya sendiri memakai wastra dari Sumba Timur,” ungkap Hilmar.

Di samping menampilkan koleksi Wastra Nusantara, lanjut Hilmar, festival ini diharapkan dapat mengajak siswa untuk mengenal dan mempelajari wastra. “Wastra tidak sekadar kain tetapi ada nilai-nilai dan filosofinya. Banyak dari kita menggunakan wastra ibarat perpustakaan berjalan. Maksud dari pameran ini yaitu bisa mengembalikan makna nilai yang ada di tradisi kita. Kita akan berkeliling untuk memamerkannya ke seluruh Indonesia mulai bulan Mei 2019. Ada 111 museum di Indonesia yang dikelola oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Dengan cara itu, kita dapat meneruskan nilai nilai kepada generasi berikutnya,” imbuhnya.

Festival Wastra Nusantara ini menampilkan Wastra Nusantara yang mempunyai simbol-simbol dan makna tersendiri dari berbagai provinsi berupa tenun, ulos, batik dan songket. Kegiatan ini diisi dengan peragaan busana tokoh-tokoh inspiratif, seminar dan bazar Wastra Nusantara serta lokakarya membatik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 45 = fifty two