FOKUSKINI – Penanaman perilaku hidup sehat harus dimulai sejak dini, dari lingkungan rumah dan sekolah. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari, mengatakan kunci penanaman perilaku hidup sehat adalah rumah dan sekolah.
“Di rumah dan sekolah harus nyambung, kalau tidak akan terjadi kebingungan pada anak mana yang harus diikuti,” kata Kirana dalam kegiatan lokakarya UKS/M di Hotel Aston Jakarta Selatan, awal pekan ini.
Jumlah anak usia sekolah yang mencapai 24 persen populasi rakyat Indonesia, adalah jumlah yang sangat besar, dan harus dipersiapkan untuk menjadi generasi yang sehat jasmani dan rohani.
“Bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia hanya bisa dirasakan manfaatnya jika generasi mudanya sehat jasmani dan rohaninya, serta memiliki daya saing,” tambah Dirjen Kesehatan Masyarakat, dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan M Bakrun, mengatakan sinergi tim pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota harus ditingkatkan.
“UKS/M yang sudah digagas sejak 1984 harus lebih berdampak kegiatan-kegiatannya, dan ini menjadi tanggung jawab semua pihak terkait,” kata M Bakrun.
Hal-hal yang dirumuskan dari lokakarya tersebut adalah desain besar pengembangan UKS/M, dan rancangan Peraturan Presiden tentang pengembangan UKS/M. “Perpres ini sangat penting sebagai payung hukum, karena ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga,” tambah Direktur PSMK.