“WAH kurang ajar nih orang, maen tuduh sembarangan,” gunjing si perempuan, berkata hati.
“Tapi neh maling apa gak ngeliat tas gue di jok belakang?….Tapi siapa tau dia udah tau n ketemuin tuh tas tapi isinya udah dicuri si Leo ya? Tapi gue gak boleh sembarang curiga,” lanjut kata hati perempuan ini, sembari menangkap lengan Donal mengajaknya balik ke arah mobil.
“Ayo balik dulu ke mobil, siapa tau tas gue masih ada di jok belakang,” harap perempuan ramping bertampilan ripped jeans dengan atasan kaos bergaris itu.
Dalam hati Donal berharap pula agar tas perempuan itu masih ada di jok belakang mobil. “Lagian kenapa gue goblok juga ya, gak noleh sama sekali dari tadi ke jok belakang,” sungut Donal bergumam membatin.
Bertelanjang kaki, perempuan itu segera berbalik menuju mobil dengan sedikit berlari diikuti Donal yang melangkah cepat-cepat membuntuti.
Membuka pintu belakang mobil secepatnya, ternyata perempuan itu memang tidak menemukan tasnya. “Sial, si Leo. Dia ngambil uang gue!!” maki perempuan itu, membanting pintu.
“Wah, jadi elu kenal penculik lu?!” seru Donal. Perempuan itu mengangguk sambil tertunduk lesu.
“Ceritanya panjang,” keluh si perempuan. “Kenalan di medsos, pas gue lagi kesel mau dijodohin sama anaknya teman bisnis daddy gue…,” sambungnya. Tanpa menyadari kalau Donal masih penasaran membuka lagi pintu belakang mobil, dan menemukan jaket tergeletak dibawah pojokan dekat pintu bagian kiri, dan ketika segera Donal mengambil ternyata ada sepatu perempuan dibaliknya…., waduh ternyata tas si perempuan ditemuinya bersejajar dibalik jaket. (bersambung)
