Matthijs de Ligt Bakal Dicadangkan Lagi?

LEISURE TIME TakTik

Fokuskini – Nyaris cuma memperoleh hasil imbang dalam laga kandang di Stadion Allianz, debut bek anyar Matthijs de Ligt jadi sasaran kekecewaan para Juventini. Beruntung, ada gol bunuh diri Kalidou Koulibaly di masa genting tambahan waktu, dan Juventus unggul tipis 4-3 atas Napoli.

Namun mungkin saja peluang De Ligt buat kembali dicadangksn bisa terulang lagi di pekan ketiga kompetisi Serie A, dimana Juventus bakal dijamu Fiorentina hari Minggu (15/9/2019).

Ucapan pembelaan dari asisten pelatih Giovanni Martusciello justru memberi sinyal bahwa De Ligt masih butuh waktu panjang untuk beradaptasi dengan pola spirit Juve.

Usianya yang baru saja genap 20 tahun terlihat masih canggung ditengah kompetisi sepakbola yang berbeda samasekali dengan di Belanda saat bersama Ajax, meski De Ligt pemain hebat dan cerdas serta punya pengalaman di tim nasional. Meski ini bukan lantas merupakan ukuran pembenaran karena Joao Felix (19) tidak butuh waktu lama buat “bukti jago” di Atletico Madrid selepas meninggalkan Benfica.

Atau mungkin pembelaan ini melihat kenyataan lebih pahitnya kasus Manchester United membeli Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka yang cenderung juga masih mengecewakan dan malah kedua klub mantan, Leicester City dsn Crystal Palace seperti tidak kehilangan manfaat apa-apa.

Tantangan yang dihadapi De Ligt seakan berlipat ganda lantaran justru masuknya bek sayap Danilo menggantikan Mattia De Sciglio yang menambah beban cedera pertahanan Juve — lalu dibayar oleh bek buangan Manchester City itu bukan saja brilian bertahan, berakurasi operan sampai 82,5 persen dan juga memberi sumbangan gol cepat di menit ke-16.

“Kami sebenarnya berharap ada lebih banyak waktu untuk membuat De Ligt mengerti betul pola permainan Juve. Sayangnya, Giorgio Chiellini mengalami cedera serius dan mengubah rencama itu,” lanjut keterangan sang asisten Maurizio Sarri tersebut.

De Ligt dihargai transfer lebih dari Rp 1,4 triliun meninggalkan Ajax dengan harapan besar, ditambah usianya yang masih terlalu muda yang artinya masih penuh janji di masa depan. Beda hitung-hitungannya dengan Daniele Rugani, bek Juventus lainnya yang sudah berusia mumpuni. Mungkin baiknya berandai-andai begitu untuk saat ini. (yay/dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirty three − thirty =