Paris Keluarkan Singel Pembuka “Selamanya Untukmu”, MSI Records Buka Pintu untuk Berinovasi

LEISURE TIME Muziek!

Fokuskini – MSI Records yang dimiliki H Daud bukan asal janji kalau dari awalnya hendak mengangkat anak muda bertalenta musik dan nyanyi dengan karya lagu berinovasi dan kreatif. Ini langsung dibuktikannya dengan membuka kesempatan buat orang muda seperti Paris yang merantau ke Jakarta dan Bandung dari Palu, Sulawesi Tengah.

Paris dan H Daud

“Saya tidak mau merekrut talenta yang ikut-ikutan, tetapi ia malah harus diikuti masyarakat sebagai barometer dan punya harapan go international,” ungkap H Daud hari Rabu tadi (20/11/2019) dalam sesi peluncuran singel perdana Paris berikut video musik dengan tajuk “Selamanya Untukmu” bertempat di kawasan perkantoran MSI Records, Jalan Raya Tapos, Depok, Jawa Barat.

Paris sebenarnya bukan orang baru di panggung industri musik, karena ia awalnya merupakan personel band yang jadi bagian kontes A Mild Live Wanted, dan itu membuatnya sempat menggelar beberapa showcase bersama kelompok musik yang khusus dipilih penyelenggara Sampoerna ke beberapa kota.

Paris dan Oncy “Ungu” berkolaborasi di peluncuran singel Selamanya Untukmu

Secara sendiri (solo), Paris sempat diajak gabung ke label rekaman Emotion dan merllis satu singel berjudul “Pujaanku”, tetapi kemudian ia memilih pamit dari sana. Untuk lalu membentuk Rindu, band bentukannya yang diproduseri oleh Enda, gitaris Ungu yang bersama-sama personel Ungu lainnya, termasuk gitaris Oncy membantu memotivasi Paris buat menjadi seperti sekarang ini sebagai penyanyi, produser musik, pencipta lagu, aranjer sampai pula bertanggung jawab selaku music director.

Paris dikenal gaul diantara para musisi sepanjang sudah 15 tahun berjuang menggeluti dunia musik. Menggunakan nama Paris, juga diakuinya, hadir lantaran kebiasaan bersosialisasinya ketika beberapa lama mengerjakan musiknya di Bandung. Itulah kenapa Paris yang aslinya bernama Faris, malah jadi keterusan memakai nama Paris, ternyata ya karena banyak yang sulit memanggilnya Faris, sehingga apa salahnya mengalah untuk “berganti nama” jadi Paris.

Cerita lain di balik kerja musik yang mampu menyatukan kesepakatan bisnis musik dikeduabelahpihak, H Daud (MSI Records) dengan Paris ternyata berkaitan dengan latar belakang keduanya yang hampir mirip awalnya luntang-lantung dan bahkan H Daud sempat mengalami hidup di emperan permukiman gedung di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, berkeliling berjualan somai, menjajakan koran keliling Jakarta. Sementara itu Paris berusaha kuliner Dabu Dabu Rica Rica Paris di Jalan Tebet Raya, Tebet Timur, Jakarta Selatan. “Demi untuk mendapatkan modal supaya tetap bisa bermusik,” diakui Paris, (yay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ sixty seven = seventy six