Diproduseri Chossy Pratama, Al-Jawaher Rangkul Dewi Yull Merilis 2 Lagu Baru

Galeri Seni LEISURE TIME MOMENTUM Muziek! Podium

Fokuskini – Ada kerjasama seni nasyid yang saling melibatkan nama-nama lama antara sesama musisi penyanyi serumpun Asia Tenggara. Dewi Yull, penyanyi yang juga aktris film dan sinetron, kini muncul berbeda dibandingkan nyanyian-nyanyian melankolisnya di tempo dulu, namun namun tentu saja ia belum kehilangan voice unggulnya saat berkolaborasi dengan grup nasyid Al-Jawaher lewat lagu “Hanya Tuhan” dan “Ya Tuhan” yang telah dirilis akhir pekan ini.

Boleh dianggap unik, karena dibalik dua karya lagu bermuatan petuah agama tersebut, juga didapati Chossy Pratama yang memproduseri bareng Moliano Rasmadi, dan ikut mengerjakan komposisi penulisan dua lagu tersebut. Segalanya ini bermula lantaran persahabatannya dengan Moliano, pentolan band Singapura, Love Hunter yang diminta membantu pembuatan dua lagu untuk Al-Jawaher.

Moliano sendiri saat ini sedang disibukkan dengan berbagai kegiatan sosial membantu anak dan orang-orang tua, yang tidak bersanak keluarga tapi ingin bermusik, Moliano juga kini mulai banyak aktivitas panggung dan video karena lagu-lagu punya Love Hunter kini tengah hits kembali di Malaysia dan Singapura.

Sampai kemudian timbul kesepakatan kerjasama antara Jamiyah Singapura yang menaungi Al-Jawaher, dan Chossy Pratama Production. Grup nasyid Al-Jawaher pun mempunyai kedekatan dan ditangani sentuhan brilian dari komposer terkenal M Nasir, yang lagu-lagunya pernah merajai belantika musik tanah air di tahun 1990an, salah satunya yang paling hit dan dinyanyikan band Search asal Malaysia adalah “Isabella.”

Kolaborasi kerja ini juga dilandasi oleh eksistensi Al-Jawaher yang mengawali spirit di penghujung tahun 1970, ketika ada 9 anak gadis yang belajar mengaji dengan Ustazah Hamidah Hj Shukur. Mereka adalah warga negara Singapura, yang kemudian selain mengaji juga belajar bernasyid, hingga pada tahun 1980, Ustaz Hj Abdul Karim, suami Ustazah Hamidah membentuk grup nasyid di Singapura dan diberi nama Al-Jawaher, yang artinya Permata.

Mereka merekam dan mengeluarkan album perdana Permata, yang diikuti dengan album-album berikutnya sampai awal 1990an. Al-Jawaher bisa disimak melalui YouTube, dan lagu-lagunya yang hits antara lain, “Ku Pohon Restu Ayah Bonda”, “Kembara di Tanah Gersang”, “Yang Merah Itu Saga”, “Adam dan Hawa”, dan masih banyak lagi.

Dalam perjalanannya Al-Jawaher mengalami pasang surut, tapi kegigihan para anggotanya membuat mereka tetap bertahan, meskipun kehilangan 2 anggotanya, sehingga Al-Jawaher kini beranggotakan 7 orang saja, yang terdiri 5 anggota lama dan 2 anggota baru.

Dua diantara anggota yang lama adalah adik dari komposer kawakan M Nasir. Mereka itu ialah Normala Mohd dan Hajar Mohamad, sementara 5 anggota yang lain nya adalah, Norhaiyati Yusop, Latifah Johari, Jumuyah Kasbari, Habibah Othman, dan Siti Rusminah Jaafar.

Al-Jawaher di awal tahun 2019 membuat singel Lambaian Raudah, yang kemudian hingga kini mereka dinaungi oleh Jamiyah Singapura.

Jamiyah adalah sebuah yayasan Islam terbesar di Singapura. Jamiyah yang berorientasi pada amal, memiliki dan ikut mengurus rumah rumah yatim, rumah jompo, pusat rehabilitasi narkoba, membentuk Bank makanan bagi yang kurang mampu dan untuk proyek-proyek dakwah, selain itu Jamiyah juga memiliki sekolah dari taman kanak sampai SMA, dan juga berkarya untuk berbagai kegiatan Islami yang sangat positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighty four − eighty =