Sebarkan Terus Bantuan Sosial, GSUI Selalu Responsif Hadapi Kesulitan

MOMENTUM Podium

Fokuskini – Terus menerus menyebarkan kebaikan dan spirit gotong royong saling bantu dukungan bantuan dan sumbangan sosial terutama bagi masyarakat lapisan bawah, selain gilirannya para karyawan perhotelan ditengah perayaan Lebaran saat pandemi Korona tahun ini, GSUI (Gerakan Seribu Untuk Indonesia) melalui Sekretaris Jenderal Carl Ideas menjanjikan pihaknya sebagai petugas relawan selalu bakal ada selamanya untuk responsif terhadap kondisi kesulitan bangsa, dan kini dengan segala kemampuan yang ada ikut serta menyokong segala kegiatan positif negara di masa pandemi Covid-19.

“Kami merespons dengan upaya preventif, kuratif terhadap warga yang menghadapi dampak sosial ekonomi, membantu memberikan energi positif, melakukan dukungan semangat bagi warga sebangsa dari Sabang sampai Merauke. Bisa lewat apapun sesuai perkembangan jaman, seperti saat ini melalui informasi dan komunikasi di media sosial seperti kanal YouTube, Instagram yang ternyata mampu mengundang patisipasi sampai 500 hingga 600 pemirsa yang bergabung lewat berbagai usia, dengan beragam narasumber untuk siapa saja sampai dengan kaum milenial,” imbuh Sekjen GSUI dalam keterangannya di pekan kedua perayaan Idul Fitri 1441 H.

Guyub pemirsa lebih diatas lima ratusan warga bangsa sangat terasa saat GSUI menyelenggarakan siaran diskusi dan konser virtual penghormatan untuk almarhum musisi penyanyi dan komposer musik campursari Didi Kempot, beberapa waktu lalu

Sejauh ini geliat pembelajaran, pemahaman dan upaya dukungan penanggulangan menghadapi bahaya Korona baru secara virtual oleh pihak GSUI sudah berjalan sampai 6 episode yang masing-masing berdurasi sekira satu jam lebih, antara lain juga berkolaborasi karya lagu dengan penata musik dan komposer Tya Subiakto.

Isu terbaru menghidupkan kembali pariwisata nasional yang turut babak-belur lantaran pandemi Covid-19, juga didengungkan GSUI meski negara masih berencana untuk lebih dulu membuka pintu bagi para wisatawan domestik dengan memanfaatkan mayoritas penduduk kita yang menduduki urutan nomor 4 dari keseluruhan warga dunia.

Pada kesempatan itu, Harry Koko Santoso sebagai salah satu pencetus GSUI, mengingatkan informasi penelitian pakar yang patut didalami kesahihannya oleh GSUI. “Ini menarik untuk ditelaah tentang masukan dari teman-teman pelaku pariwisata yang ikut gabung di GSUI terutama mereka dari Bali, Lombok sampai Nusa Tenggara Timur yang berwacana kedepan menjual kampanye pulau sehat karena berbagai wilayah pantai di Indonesia berpotensi lebih tinggi daripada misalnya Thailand, dan ditengah keadaan pandemi ini terbilang menarik jadi jualan dan berkah untuk Indonesia,” sambung Koko. Tetapi, tambah promotor musik ini, tentu isu pulau sehat harus lebih dikaji lagi secara ilmiah dan kategoris. (yay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

61 − = fifty nine