Fokuskini – Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PSSI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah dilakukan jelang lanjutan kompetisi sepakbola Liga 1 yang diagendakan bergulir mulai 1 Oktober 2020 di Yogyakarta dengan mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya. Sementara itu Liga 2 segera dimulai pada 17 Oktober hingga 5 Desember 2020. Sebanyak 24 klub peserta dibagi ke dalam 4 grup dengan 4 tuan rumah. Finalis otomatis lolos ke Liga 1 pada 2021.
Menurut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dilanjutkan sebagai bagian dari persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang berlangsung Mei-Juni 2021.
”Negara-negara lain sudah melanjutkan kompetisi seperti Liga Inggris, Jerman, Spanyol dan lain-lain. Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2021 tentu harus melanjutkan kompetisi. Hampir semua negara ASEAN juga sudah menjalankan kompetisi liga. Malaysia, Thailand, Laos, Myanmar dan Vietnam sudah menjalankan, dan Filipina rencananya juga akan segera memutar kompetisi mereka. Ini alasan kami untuk tetap melanjutkan Liga 1 dan Liga 2,” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Ketua BNPB yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta penyelenggaraan kompetisi tidak menghadirkan penonton, dan dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan pemain dengan ketat. “Perlu dipastikan kompetisi sepakbola dilakukan tanpa penonton. Mohon ini jadi perhatian penyelenggaran untuk menaati konsensus yang disepakati,” ujar Doni.
Doni juga meminta PSSI memastikan para klub peserta yang akan ikut di Liga 1 dan Liga 2 tidak memiliki riwayat penyakit bawaan karena akan sangat riskan jika tertular virus Covid-19.