Berhasil, RSUP Fatmawati Lakukan Operasi Bedah Jantung Pertama

Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium

Fokuskini – Sejak lama pihak RSUP Fatmawati punya keinginan bisa melakukan operasi bedah jantung. Kini di usia yang ke-58 tahun, mereka mampu mewujudkan cita-cita dengan melakukan operasi bedah jantung pertama pada Desember 2020.

Dilakukan pada anak usia 5 tahun dengan kasus diagnosa pre operasi ASD (Atrial Septal Defect) sekundum, ukuran defek 12 mm dengan rim posterior yang minimal, dan anak usia 1 tahun 4 bulan dengan diagnosa pre operasi VSD (Ventricular Septal Defect) perimembran outlet, prolaps RCC dari Aortic valve dan gizi kurang.

Hasil kerja bareng oleh Tim Bedah Jantung dari RSPJN Harapan Kita dan Tim Bedah Jantung dari RSUP Fatmawati, dengan operator dr Ahmad Faisal Sp.BTKV, dr Rugun Tobing Sp.BTKV dan dr Widya SpBTKV (Tim Bedah Jantung dari RSUP Fatmawati). Operasi disupervisi oleh dr Budi Rahmat Sp.BTKV (Tim Bedah Jantung dari RSPJN Harapan Kita).

Kasus pertama adalah pasien anak perempuan usia 5 tahun, berat badan 12 kilogram, dengan diagnosa pre operasi ASD (Atrial Septal Defect) sekundum, ukuran defek 12 mm dengan rim posterior yang minimal. Operasi selesai tanpa penyulit dan pasien dipindahkan ke ruang Mini ICU dengan CPB time 35 menit dan aortic cross clamp time 14 menit.

Selama di Ruang Mini ICU, fase pemulihan cukup singkat dan anak mulai stabil tanpa bantuan alat mesin bantu napas 24 jam pasca operasi, dan pemulihan lanjutan dilaksanakan di Ruang HCU dan pasien setelah dirawat lima hari diizinkan untuk pulang.

Kasus kedua adalah bayi laki-laki, usia 1 tahun 4 bulan, berat badan 7,2 kilogram, dengan diagnosa pre operasi VSD (Ventricular Septal Defect) perimembran outlet, prolaps RCC dari Aortic valve dan gizi kurang. Operasi selesai tanpa penyulit dan pasien dipindahkan ke ruang Mini ICU dengan CPB time 63 menit dan aortic cross clamp time 21 menit, dimana didapatkan VSD sesuai diagnosis awal dengan varian PDA (Patent Ductus Arteriosus) kecil.

Dilakukan VSD closure dan PDA ligasi sekaligus. Fase pemulihan pada pasien kedua ini cukup singkat dan anak mulai stabil tanpa bantuan alat mesin bantu nafas 7 jam pasca operasi, dan pemulihan lanjutan dilaksanakan di Ruang HCU. Pasien setelah dirawat lima hari diizinkan untuk pulang.

Operasi bedah jantung ini didukung oleh Tim Unit Kardiovaskular Intervensi (UKVI) RSUP Fatmawati yang dipimpin dr Mochammading Sp.A (K) dan Tim Bedah Jantung dan Kardiovaskular-KSM Bedah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− three = two