“COBA diingat-ingat lagi, dari mulanya awal pertengkaran kalian….”
“Oh iya, ngomong-ngomong kalian sudah punya anak? Sepertinya, melihat usia kalian, paling baru punya anak satu, dan sekarang dititip sama mertua perempuan…Biasanya begitu kan, mertua perempuan ikut terkena getahnya dari kelakuan emosian kalian.”
“Saran saya seh, mendingan kalian baekan, trus kalian saya antar pulang, menjemput anak kalian ke rumah mertua….”
“Anaknya laki apa perempuan? Kasihanlah, pasti masih bocah kecil yang butuh kasih sayang orangtua. Kasihan juga mertua kalian, harus ngurus anak kecil lagi….”
Si lelaki paruh baya itu terus merangkai omongan, menduga-duga semaunya sendiri.