“PANJANG ceritanya…,” sahut Konci, akhirnya. Tentu saja, jawaban ini bikin tambah penasaran si lelaki paruh baya tersebut , yang lalu berinisiatif mengajak mereka makan malam bersama.
“Nanti ya, cari tempat makan yang enak bermenu tradisional… Kalian suka makanan yang tradisional kan?! Janganlah kebiasaan kulineran yang tradisi luaran. Nusantara kita kaya dengan ragam kuliner yang enak-enak,” imbuhnya, serius.
Sebelum Konci berucap menolak dengan berbagai kemungkinan dan alasan, Donal segera saja sigap mencegah dengan menggenggam tangan Konci.
“Laper,” gumam bisik Donal saat Konci menoleh, dan suasana momen yang kemudian terjadi seakan ada makna kasih sayang yang tersembunyi dibalik genggaman Donal, dan sedikitnya membuat Konci senyum sambil merenung entah mengapa.
Apakah memang begitu kira-kira sikap bawaan Donal kalau sedang butuh sesuatu dari orang lain, demi untuk mengisi perutnya ataupun juga kantongnya jadi mendadak terbit rasa kasih sayangnya?!