Fokuskini – Viktor Axelsen telah mewujudkan impian masa kecilnya untuk meraih emas di Olimpiade. Pebulutangkis asal Denmark itu menggagalkan gelar back-to-back Chen Long ketika ia mengalahkan pemain Tiongkok tersebut di final Olimpiade Tokyo yang ber;angsung di Musashino Forest Sports Plaza.
Bagi dirinya yang meraih perunggu di Olimpiade Rio 2016, berdiri dengan medali emas di puncak podium adalah sesuatu yang ia harapkan hampir sepanjang hidupnya.
“Saya telah memimpikan momen ini selama bertahun-tahun. Sejak saya mulai bermain bulutangkis, ketika saya berusia enam tahun. Sekarang saya berusia 27 tahun, dan saya berdiri di sini dengan medali emas di leher saya, mimpi besar menjadi kenyataan.” ungkap Viktor Axelsen di situs resmi Olimpiade.
Juara dunia 2017 itu diliputi emosi saat mencetak poin akhir pertandingan untuk meraih kemenangan 21-15, 21-12. Meringkuk ke lantai arena pertandingan, dan menangis dalam ekspresi emosi yang sulit tertahan.
“Itu adalah kegembiraan yang murn,i ketika saya memenangkan reli terakhir. Setiap hal baik yang dapat Anda rasakan mengalir melalui tubuh Anda pada saat yang sama.”
“Anda dapat melihat dari emosi saya, bahwa saya tidak tahu harus berbuat apa selain mengalir air mata kebahagiaan.” imbuh Viktor Axelsen yang membuat Denmark bangga.
Itu adalah momen spesial tidak hanya untuk Axelsen, tetapi juga Denmark karena menandai untuk kedua kalinya sejak laga bulutangkis melakukan debutnya di Olimpiade Barcelona 1992 bahwa gelar tunggal putra yang berhasil mematahkan cengkeraman Asia sebelum dirunya adalah sesama pemain Denmark, Poul-Erik Hoyer-Larsen yang merebut gelar di Atlanta 1996.
Hoyer-Larsen, yang juga Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia, hadir untuk berpartisipasi saat upacara kemenangan, mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan selamat secara langsung kepada Axelsen atas pencapaiannya.
Putra Mahkota Frederik (Denmark) yang gagal untuk melakukan perjalanan ke Jepang karena sempat kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19, segera menelepon Axelsen setelah pertandingan dan memberi selamat kepada Axelsen atas kemenangannya
Axelsen bertekad untuk tetap membumi, dan membuang jauh pikiran medali emas akan mengubah hidupnya tetapi pastinya memberikan lebih banyak peluang dan lebih banyak hal menarik yang menunggu.
“Bagi saya, paling penting adalah mengingat bagaimana saya bisa sampai di sini, dan itu melalui kerja keras. Saya harus tetap rendah hati, saya harus terus bekerja keras tetapi saya juga diizinkan untuk menikmati kemenangan ini.”
“Saya akan mengambil sedikit waktu istirahat, dan kemudian kembali bertugas ke lapangan mencapai hasil kemenangan baru.” (dari berbagai sumber)