Pengganti Solskjaer: Zidane atau Ten Hag?

Agenda Baru LEISURE TIME MOMENTUM Podium TakTik

Fokuskini – Kasus pemecatan Ole Gunnar Solskjaer selaku manajer Manchester United, sama sekali bukan menjadi masalah justru sebagai jalan keluar, tetapi siapa pengganti yang tepat buat menggantikannya?

Masa tugas Solskjaer selama hampir tiga tahun di Old Trafford berakhir pada Minggu tadi menyusul kekalahan 4-1 United melawan Watford. Sosok penting pembuat strategi mungkin membuat kaum petinggi Hantu Merah bangun dari tidurnya selama ini. Disadarkan oleh pria tua, Claudio Ranieri yang terhitung hanya beberapa bulan saja mengelola kemajuan The Hornets.

Sementara ini Michael Carrick ditugaskan sebagai bapak asuh untuk pertandingan mendatang lawan Chelsea yang pantas diduga kian berat setelah hasil 0-5 versus Liverpool dan kalah 0-2 dari Manchester City.

Namun harap sedikit bersabar, Manchester Evening News mengabarkan telah melihat lima kandidat yang dapat menggantikan Solskjaer secara permanen.

Ya, Zinedine Zidane dikaitkan lagi dengan pekerjaan melatih di United. Oleh sebab jasa luar biasanya di Real Madrid dengan memenangkan tiga kali trofi Liga Champions, dua gelar La Liga, dua Piala Super Spanyol dan dua Piala Dunia Antarklub FIFA sepanjang masa kerjanya sebagai pelatih di Bernabeu.

Calon kuat nomor dua yaitu Brendan Rogers yang kebetulan rada kecewa terhadap hasil maksimal The Foxes Leicester sebagai peraih Piala FA. Tapi pastinya Solskjaer bisa dibilang kalah taktik oleh Rodgers ketika United kalah 4-2 melawan Leicester pada 16 Oktober lalu.

Selanjutnya ada nama Erik Ten Hag yang telah membangun reputasi sebagai salah satu manajer terbaik Eropa dalam beberapa tahun terakhir, serta filosofi menyerangnya akan membuatnya menjadi kandidat ideal untuk menggantikan Solskjaer.

Pelatih asal Belanda itu bisa menjadi penunjukan yang menginspirasi dengan bukti baru penampilannya bersama Ajax di arena Liga Champions yang benar-benar membuat orang terkagum, dan mereka kini duduk di puncak grup kualifikasi.

Kemudian muncul pula Mauricio Pochettino, dimana bila melihat sewaktu Jose Mourinho baru saja dipecat ketika itu, United mungkin tidak akan menjumpai masalah ruwet seperti saat ini jika mereka mau bersiap menunggu dan Solskjaer hanya diangkat sebagai manajer interim dengan maksud menunjuk Mauricio Pochettino sebagai gantinya pada akhir musim 2018/19.

Namun Pochettino saat ini mengelola PSG, yang berarti, bahkan jika ia terbuka untuk pekerjaan itu, kompensasi yang besar akan dibutuhkan.

Calon terakhir Graham Potter yang dipuji oleh bos Manchester City, Pep Guardiola sebagai pelatih Inggris terbaik dengan memiliki gaya permainan yang berbeda. Pelatih berusia 46 tahun itu membuat Brighton & Hove Albion bermain ketat dalam penguasaan bola. Menerima pekerjaan melatih di United mungkin datang terlalu cepat untuk Potter sebagai salah satu coach masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

six + 3 =