Fokuskini – Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah, mengungkapkan banyak talenta jurnalistik Indonesia yang berpotensi besar mengikuti ragam kegiatan penghargaan internasional. Hal ini disampaikan dalam Koordinasi Sosialisasi Guillermo Cano World Press Freedom Prize 2022 secara virtual, kemarin.
Dijelaskan Itje, Guillermo Cano World Press Freedom Prize 2022 merupakan anugerah bagi insan pers yang ditetapkan Dewan Eksekutif UNESCO pada tahun 1997 untuk menghormati Guillermo Cano Isaza, jurnalis Kolombia yang wafat ketika menjalankan tugas profesinya pada 17 Desember 1986.
Anugerah tersebut diberikan pada individu, organisasi, atau lembaga yang telah berkontribusi mempertahankan dan memperjuangkan kebebasan pers di seluruh dunia, khususnya yang melibatkan risiko pekerjaan.
“Indonesia memiliki banyak aset insan jurnalistik yang tanpa lelah memperjuangkan kebebasan berekspresi dan berkontribusi pada perdamaian dan toleransi lewat media massa,” ucap Itje. KNIU, lanjutnya, berkomitmen menyebarkan ragam informasi dari UNESCO untuk kebaikan dan perkembangan dunia pendidikan, termasuk sektor informasi dan media di Indonesia.
Menyoal tata cara pendaftaran bagi jurnalis yang berminat, Itje mengungkapkan, “Siapa pun yang mendaftar, ada nominatornya (pihak yang mengusulkan). Di Indonesia, dapat dilakukan lewat komite nasional masing-masing negara, dalam hal ini KNIU, atau organisasi kemasyarakatan dan nonprofit internasional, regional, serta organisasi nonprofit yang aktif dalam bidang jurnalisme,” sambung Itje.
Itje menambahkan, para jurnalis juga harus melengkapi data diri pribadi, melampirkan berkas karya-karya jurnalistik, melengkapi biografi singkat dan pernyataan motivasi, dan foto diri. “Kalau yang mendaftar organisasinya, maka harus melampirkan statuta keabsahan organisasinya,” tuturnya. Adapun tenggat kandidat menyampaikan pendaftaran ke KNIU adalah 4 Februari 2022.
Jurnalis yang berminat dapat mengisi formulir nominasi (nomination form) yang dapat diunduh pada tautan https://en.unesco.org/sites/default/files/wpfp_nominationform_2022.pdf serta mengirimkan dokumen pendukung yang dibutuhkan melalui surel ke kniu@kemdikbud.go.id dan incu.moec@gmail.com.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi gita.kniu@gmail.com. Informasi lengkap dapat mengakses tautan https://en.unesco.org/news/unesco-seeking-nominations-unescoguillermo-cano-world-press-freedom-prize-2022.
Selanjutnya, ditambahkan Itje, pada 5 hingga 14 Februari mendatang, KNIU akan berkoordinasi dengan Dewan Pers untuk menentukan tiga terbaik perwakilan Indonesia, dan pada 15 Februari nanti sudah dapat didaftarkan ke Kantor Pusat UNESCO.
Itje berharap, para jurnalis Indonesia dapat mendaftarkan diri dan mengikuti kegiatan ini. Anugerah diberikan setiap tahun bertepatan dengan Hari Kebebasan Pers Sedunia setiap 3 Mei, dan berhadiah uang sebesar USD25 ribu. Tahun ini, podium penghargaan ini akan ditandai upacara global di Punta del Este, Uruguay pada 3 Mei 2022.
Pada 2021, peraih Penghargaan Guillermo Cano adalah jurnalis dan salah satu pendiri perusahaan media independen Rappler asal Filipina, Maria Ressa yang telah berkiprah sebagai jurnalis investigasi selama 30 tahun. Maria juga memeroleh Penghargaan Nobel Perdamaian 2021, sekaligus menjadi perempuan Filipina pertama yang pernah memenangi kategori ini.