Fokuskini – Salah satu agenda utama Sustainable Development Goals (SDGs) adalah menurunkan angka kematian ibu dan kematian Balita.
Perlu dilakukan optimalisasi penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam mendukung kesehatan ibu dan anak. Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan buku KIA, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) mengadakan program pengembangan kapasitas kerjasama Selatan-Selatan melalui pertukaran pengetahuan, keahlian, dan sumberdaya.
Salah satunya adalah kegiatan Knowledge Sharing Program on Maternal and Child Health Handbook, “Enhancing quality of care for early detection through integrated health check-up for mother and child using MCH Handbook” yang diselenggarakan hingga berakhir kemarin dengan peserta berasal dari delapan negara.
Selama pertemuan ini, para peserta mendapakan kesempatan untuk belajar dari Indonesia dan negara peserta lainnya bagaimana negara melakukan penguatan deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak melalui pemanfaatan buku KIA.
Para peserta juga berkesempatan mendapatkan pengetahuan terkait pemberdayaan keluarga menggunakan buku KIA untuk deteksi dini, serta bagaimana meningkatkan kapasitas negara peserta dalam melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan buku KIA.
”Kami bertujuan untuk mengakomodasi negara-negara untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik mereka dalam melakukan deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan terpadu untuk Ibu dan Anak menggunakan buku KIA,” ungkap dr. Dante.
Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono dalam keterangannya mengatakan kehamilan, persalinan, nifas, dan di masa anak balita adalah masa kritis.
Secara global, kematian ibu dan anak telah turun secara signifikan, tetapi bebannya masih tinggi.
Hampir 300 ribu perempuan meninggal dunia selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2017. Demikian pula, sekitar 5 juta anak balita wafat setiap tahun.
Penyediaan pemeriksaan antenatal care berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan, kemungkinan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memprioritaskan ketersediaan layanan esensial bagi ibu dan anak. ”Buku KIA memainkan peran penting sebagai alat berbasis rumah untuk memastikan kesehatan ibu dan anak yang berkelanjutan,” ujar Wamenkes Dante.
Buku KIA merupakan panduan bagi keluarga dan penyedia layanan kesehatan untuk mengidentifikasi awal masalah kesehatan selama masa kehamilan sampai usia anak balita, dan alat efektif untuk memantau penyediaan dan ketersediaan layanan kesehatan ibu dan anak yang esensial, demi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Dikatakan dr. Dante, pandemi Covid-19 ikut mempengaruhi kegiatan program International Knowledge Sharing.