Fokuskini – Industri alat pertahanan di Indonesia semakin berdaya saing global dengan menciptakan berbagai produk yang inovatif, seiring dengan pemanfaatan kemajuan teknologi modern dan didukung oleh sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten.
“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian aktif mempromosikan beragam alat pertahanan yang telah diproduksi oleh industri dalam negeri, di mana sebagian produknya sudah mampu menembus pasar ekspor,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawzier dalam keteranganya di Jakarta, hari Rabu (2/11/2022).
Dirjen ILMATE selanjutnya menyampaikan, Kemenperin memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Indo Defence 2022 sebagai eksibisi pertahanan internasional terbesar se-Asia Tenggara yang digelar dalam dua tahun sekali. Tahun ini, pameran berlangsung pada 2-5 November di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
“Tidak hanya menjadi pameran teknologi persenjataan terbaru, melalui Indo Defence 2022 juga menjadi etalase kemampuan bagi industri alat pertahanan dalam negeri, dan diharapkan bisa dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan dengan industri pertahanan dari luar negeri,” paparnya.
Sebanyak 905 perusahaan dari 59 negara memamerkan deretan persenjataan yang mereka produksi dalam Indo Defence 2022, dengan mengusung tema “Peace, Prosperity, Strong Defence”.
Dari total peserta, 154 di antaranya merupakan industri pertahanan asal Indonesia. Bukan hanya perusahaan milik negara, perusahaan swasta nasional juga turut ambil bagian.
“Selain itu, pameran ini sebagai sarana mendapatkan pasar baru bagi industri pertahanan dalam negeri dari negara-negara Asia Tengah dan Afrika, serta transfer teknologi dari industri pertahanan luar negeri,” imbuh Taufiek.
Indo Defence 2022 juga menampilkan sejumlah hasil optimalisasi pemanfaatan teknologi industri untuk mendukung industri alat pertahanan nasional oleh balai-balai milik Kemenperin seperti Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin yang menampilkan Tricklink Tank, kemudian Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam menampilkan rompi anti peluru dan helm militer berbahan dasar keramik.
Ada pula Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil yang menampilkan aplikasi kitoshan untuk antibakteri pada seragam militer, sementara Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa menampilkan penggunaan Nitro Selulosa sebagai bahan dasar propelan untuk pendorong roket, serta Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro yang akan menampilkan proses pengujian makanan untuk keperluan militer.
“Kami juga memfasilitasi Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) untuk menampilkan produk drone dalam negeri yang bisa mendukung pertahanan dan keamanan nasional,” ungkap Taufiek. Saat ini, di sejumlah negara, drone telah digunakan oleh pasukan militernya dalam memantau pergerakan musuh atau sebagai alat persenjataan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan R Hendro Martono menjelaskan, tujuan Kemenperin memfasilitasi Indo Defence 2022 juga untuk mewujudkan kemandirian Indonesia dalam produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Hal ini perlu ditopang dengan memacu kemampuan industri di tanah air agar dapat memanfaatkan teknologi tinggi sekaligus mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal,” tegasnya.
Dengan meningkatkan kemampuan produksi dalam negeri, produk-produk industri pertahanan Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sekaligus bisa menjadi raja di ASEAN. “Untuk mendukung kemandirian industri pertahanan, Kemenperin memberikan fasilitasi sertifikasi TKDN sebagai kepastian legalitas terkait kandungan nilai produk dalam negeri,” tambahnya.