Kemenkes Kejar Target Semua RS Bisa Layani Pasien Kanker

Agenda Baru Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium

Fokuskini – Kementerian Kesehatan menargetkan semua penduduk Indonesia, hingga di daerah terpencil bisa mendapatkan akses layanan pasien kanker serupa dengan di perkotaan. Sebagai model percontohan dan percepatan target tersebut, Kemenkes menjalin kerjasama dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito MARS dalam keterangannya mengatakan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai unit pelaksana kerjasama akan menindaklanjuti kolaborasi tersebut.

”Kita juga mensosialisasikan kepada pihak MD Anderson bagaimana sistem layanan kanker nanti ke depannya, bahwa ada rumah sakit vertikal Kemenkes di Bali seperti Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah dan rumah sakit kabupaten/kota seperti Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara yang akan memberikan layanan kanker,” ujar dr. Soeko saat kunjungan ke RSUP Ngoerah, Bali kemarin.

Harapannya, lanjut dr. Soeko, layanan kanker bisa diberikan di semua rumah sakit sesuai dengan level-levelnya. Begitu juga dengan layanan pasien penyakit jantung, stroke, ginjal, serta layanan ibu dan anak.

Jenis kanker yang paling banyak menyerang warga Indonesia adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker liver.

”Kerjasama ini dilakukan supaya masyarakat di daerah terpencil lebih cepat dan lebih mudah untuk mendapatkan akses kesehatan yang sama seperti masyarakat di kota besar,” harapnya.

Direktur Utama RSUP Ngoerah dr. I Wayan Sudana M.Kes menerangkan, RS Dharmais berada di level nasional, sementara RSUP Ngoerah ada di level provinsi di Bali. RSUP Ngoerah menjadi bagian dari rumah sakit yang harus memberikan pelayanan kesehatan khususnya kanker.

”Dengan demikian, kami berkepentingan untuk meningkatkan semua kemampuan dan kualitas pelayanan khususnya untuk kanker. Pada akhirnya adalah akses masyarakat terhadap layanan kanker di daerah-daerah sama, atau paling tidak mirip dengan akses masyarakat di perkotaan,” ungkap I Wayan Sudana.

RS Kanker Dharmais mulai mendampingi RSUP Ngoerah dalam meningkatkan standar-standar layanan kanker. Selanjutnya, RSUP Ngoerah harus menjadi pengampu RS-RS yang ada di kabupaten/kota di Bali.

Senior Vice President, Strategy and Business Development di MD Anderson, Chris Mc Kee mengaku sangat menantikan kerjasama dengan Kemenkes dalam hal penanganan penyakit kanker di Indonesia. ”Kanker salah satu penyakit yang menimpa masyarakat Indonesia secara tidak proporsional. Jadi kami berharap dapat bekerjasama dengan tim di seluruh Indonesia untuk bekerja mencegah terjadinya kanker, di Bali khususnya serta daerah lain untuk membantu pelatihan dan pendidikan,” tutur Mc Kee.

Lebih lanjut, kerjasama ini bertujuan menaikkan level lebih tinggi untuk menyaring lebih banyak pasien kanker serviks dan kanker payudara pada wanita, dan kanker paru-paru pada laki-laki.

The University of Texas MD Anderson Cancer Center adalah rumah sakit dan institusi penelitian kanker yang terkemuka di Amerika Serikat. Berbasis di Houston, Texas, MD Anderson fokus pada pengobatan kanker dan penelitian untuk menemukan obat baru dan metode pengobatan yang lebih efektif. MD Anderson merupakan salah satu dari beberapa rumah sakit kanker terkemuka di dunia.

Kerjasama Kemenkes dan MD Anderson meliputi empat hal, antara lain pertama terkait pelayanan yakni bagaimana Indonesia bisa membandingkan pelayanan kanker dengan MD Anderson. Kedua, terkait Pendidikan dan Pelatihan, pelayanan kanker di MD Anderson tergolong maju, sehingga Indonesia bisa mengirimkan SDM kesehatan ke sana atau MD Anderson mengirimkan SDM ahli ke Indonesia untuk berbagi pengetahuan.

Ketiga adalah penelitian, MD Anderson membantu mengembangkan penelitian terkait kanker di Indonesia. Keempat yaitu terkait data, dari kerjasama ini Indonesia diharapkan dapat mengelola data kanker dengan baik sama seperti pengelolaan data kanker yang dilakukan negara maju.

Lebih dari itu, Indonesia bisa belajar bagaimana manajemen kanker di negara lain, khususnya untuk program kanker yang komprehensif di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eight + = 11