Max Verstappen: F1 Berada pada Titik Kritis

Podium TakTik

Fokuskini – Max Verstappen mempertegas ancaman bahwa Formula Satu kini berada pada titik kritis dalam hal menempatkan pertunjukan hiburan di atas kemeriahan olahraga, dan menambahkan bahwa dirinya akan pensiun dini dari arena balap tersebut jika telah menyimpang terlalu jauh dari asal-usulnya.

Juara dunia tiga kali dari tim balap Oracle Red Bull Racing itu terang-terangan melontarkan kritiknya terhadap elemen showbiz di sekitar “Grand Prix Las Vegas” pada pekan lalu, dengan mengecamnya sebagai 99% pertunjukan dan 1% acara olahraga, dan mengatakan ia merasa dirinya bagaikan badut di acara spektakuler terkait upacara sebelum perlombaan berlangsung.

Lewat wawancara dengan Telegraph sebelum “Grand Prix Abu Dhabi” yang mengakhiri musim balap F1 akhir pekan ini, Verstappen menggandakan kritik dengan membidik sirkuit jalanan, kegiatan sprint akhir pekan, dan (kemungkinan) semakin banyaknya kompetisi balapan di kalender penyelenggaraan.

“Kita berada pada titik kritis,” katanya, melanjutkan.

“Dalam hal sirkuit, bagi saya trek yang sesungguhnya selalu lebih menyenangkan untuk dijalani. Orang bisa mengatakan apa yang mereka inginkan tentang sirkuit jalan raya. Namun pada akhirnya, mobil Formula Satu (dalam situasi kini) bukanlah tempat yang tepat. Saya sudah memberi tahu Stefano (Domenicali, CEO F1). Saya pikir sangat penting bagi para pebalap untuk berbicara kepada mereka tentang bagaimana mempertahankan (makna) balapan yang sebenarnya. Dan itu tidak hanya tentang penampilan luar. Kami perlu fokus pada olahraga (balap) itu sendiri,” tambahnya, gemas.

Awal musim ini, Verstappen sudah sempat memperingatkan dirinya mungkin akan keluar dari kegiatan balapan Formula Satu jika olahraga tersebut melakukan terlalu banyak perubahan pada situasi balapan akhir pekan yang tidak didapati dalam DNA olahraga tersebut.

Pada kesempatan itu, pebalap berusia 26 tahun terutama mengacu pada proposal untuk menambahkan lebih banyak mengadakan lomba sprint akhir pekan ke dalam kalender, saat kualifikasi berlangsung pada hari Jumat untuk agenda grand prix utama pada hari Minggu, dengan adu penalti kualifikasi terpisah pada Sabtu pagi untuk balapan sprint tersendiri di hari yang sama.

Verstappen mengatakan, dirinya tidak berubah pikiran, dan pasti akan pensiun secepatnya jika merasa semuanya sudah menjadi keterlaluan.

“Pasti,” katanya. “Lagi pula, masih banyak hal lain di luar sana. Anda tahu, ini bukan hanya tentang Formula Satu dalam hidup. Akan ada hari di mana Anda bangun dan mungkin Anda berpikir, Saya ingin melakukan sesuatu yang lain.”

Ketika ditanya apakah hal itu bergantung pada apakah ia nantinya menikmati winning car, Verstappen yang akan mengejar kemenangannya yang ke-19 dalam 22 balapan pada hari Minggu (26/11/2023), menjawab, “Tidak, ini bukan hanya tentang itu. Ini tentang kualitas hidup secara umum. Karena kami (sudah) bepergian ke banyak balapan.”

Dalam wawancaranya, Verstappen juga menjawab rumor bahwa pihak perwakilan pebalap Lewis Hamilton mendekati Red Bull awal tahun ini untuk membahas potensi kepindahannya ke sana.

Pebalap asal Belanda itu langsung mengatakan bahwa dirinya tidak takut menghadapi siapa pun tetapi mengatakan hubungan (dengan kubu Lewis Hamilton) tidak akan pernah berhasil dan (itu) akan lebih baik untuk olahraga (balap) jika mereka tetap berpisah.

Di Las Vegas akhir pekan lalu, pebalap berusia 26 tahun ini menjadi berita utama dengan komentar blak-blakannya mengenai Formula 1 yang mengutamakan pertunjukan hiburan. Verstappen mengangkat alis dengan mengatakan kepada pihak media bahwa dirinya merasa seperti badut pada upacara resmi pra-balapan, sambil menambahkan bahwa sirkuit Las Vegas membosankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ninety two − eighty five =