Kinerja Perdagangan Luar Negeri RI Dipuji Wamendag Roro

Podium

Fokuskini – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengutarakan optimisme atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menguat.

Melanjutkan keterangannya, berdasarkan prediksi beberapa lembaga dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5–5,1persen pada tahun ini.

Bahkan, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8 persen pada 2029 mendatang.

Menurut Wamendag Roro, target tersebut dapat tercapai dengan kerjasama dan kerja keras seluruh sektor.

Lebih lanjut disampaikan Wamendag Roro dalam Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP 2024) yang kemarin digelar di Mal Kota Kasablanka, Jakarta bahwa Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 mencapai 4,95 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara maju lainnya di G20. Saya optimistis, pertumbuhan ini dapat menyentuh titik 5,0–5,1persen pada tahun ini dan dengan kerja sama dan kerja keras, pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun dapat tercapai,” ujar Wamendag Roro.

Kinerja perdagangan luar negeri Indonesia, puji Wamendag Roro, juga terus menunjukkan tren positif.

Surplus neraca perdagangan Januari–Oktober 2024 mencapai USD 24,43 miliar.

Capaian ini didukung oleh upaya pihak pemerintah dalam mengamankan pasar dalam negeri dan memperluas pasar ekspor.

“Kementerian Perdagangan akan fokus pada tiga hal utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut pada 2029. Fokus tersebut mencakup pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional,” tambah Wamendag Roro.

Kementerian Perdagangan terus mengintensifkan diplomasi perdagangan dalam rangka memperluas pasar ekspor melalui penyelesaian perundingan dan sengketa perdagangan serta partisipasi aktif dalam forum internasional.

“Indonesia telah berhasil mencatatkan surplus perdagangan selama 54 bulan berturut-turut. Capaian ini tidak terlepas dari upaya kita dalam mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian kerja sama perdagangan yang sudah berjalan dan aktif menyelesaikan perundingan perjanjian perdagangan baru,” jelasnya.

Dalam hal sengketa dagang, Indonesia terlibat dalam 33 kasus yang sedang aktif di World Trade Organization (WTO) terdiri atas 4 kasus sebagai tergugat, 4 kasus sebagai penggugat, dan 25 kasus sebagai pihak ketiga.

Meskipun demikian, pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk menyelesaikan setiap kasus sengketa yang ada.

“Ke depannya, Indonesia akan terus berperan aktif dalam perdagangan internasional. Langkah yang diambil salah satunya menerapkan strategi multi-track (multilateral, regional dan bilateral) untuk meningkatkan nilai ekspor dan memberikan insentif bagi pelaku ekonomi nasional,” tegas Wamendag Roro.

CIFP adalah konferensi tahunan yang diadakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) sejak 2015 silam.

CIFP berfungsi sebagai wadah pertemuan dinamis tempat para pemangku kepentingan kebijakan luar negeri dari seluruh Indonesia dan dunia untuk berdiskusi secara intelektual, inklusif dan inspiratif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− one = two