“Bike Rides Alone” adalah Karya Paling Personal dari Gavin Haley

Agenda Baru Fit Afiat Galeri Seni Layar Info LEISURE TIME MOMENTUM Muziek! Reka Gaya Video Opsi

Fokuskini – Menyusul singel “Pepper”, penyanyi dan multi-instrumentalis Gavin Haley, Jumat ini merilis mini album terbaru bertaju Bike Rides Alone yang tersedia di semua platform digital melalui RedBullRecords.

Ditulis oleh Gavin selama beberapa bulan terakhir, Bike Rides Alone adalah karya paling personal Gavin. Kisah-kisahnya menghadapi depresi dan kecemasan diceritakan melalui delapan lagu di EP terbarunya itu.

Gavin yang menemukan kedamaian saat bersepeda di pegunungan menyalurkan semua energi di dirinya ke musik — berkarya untuk berdamai dengan masa lalunya untuk menerima dirinya saat ini.

Bersamaan dengan dirilisnya Bike Rides Alone, Gavin turut merilis video musik untuk singel “Garden” di mana ia secara seremonial memulai sebuah lembaran baru dengan mengubur versi lampau dirinya ke dalam tanah — meninggalkan pasangannya, semua barang-barangnya, hingga tubuhnya sendiri.

“Aku tumbuh bersama empat saudara perempuan dan dua saudara laki-laki; ibu kami menyekolahkan kami di home school. Aku tidak pernah merasa aku diterima di mana pun. Saat aku kecil, pertanyaan ‘mau jadi apa kamu saat besar nanti?’ kerap ditanyakan. Jawaban tipikal adalah ‘sekolah, bekerja, menikah, berkeluarga,’…sangat menakutkan sangat kamu membayangkan dirimu lahir, tumbuh, dan meninggal di tempat yang sama. Aku telah bertarung dengan kecemasan dan depresi sejak kecil. Dulu aku tidak tahu bahwa aku mempunyai kondisi tersebut. Rasanya seperti banyak suara yang makin keras di dalam kepalaku. Aku menemukan kebebasan dan sebuah pelepasan saat aku bersepeda. Aku dapat melupakan semua tekanan dan kecemasan yang tidak perlu dari masa lalu,” ujar Gavin mengenai inspirasi di balik EP-nya.

“Di awal pandemi ini lah saat aku, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, melihat ke belakang dan berintrospeksi. Setiap tahun aku sadar betapa banyak yang harus aku pelajari untuk menyembuhkan diri sendiri. Kamu banyak belajar tentang dirimu sendiri dan mengapa kamu bisa seperti saat ini. Yang membuat EP ini istimewa adalah aku menulis semua lagu-lagunya seorang diri. Tidak ada yang mendikteku tentang apa yang boleh atau tidak boleh dikatakan. Mengerjakan EP ini rasanya seperti saat aku bersepeda saat kecil — sebuah pelarian dari semua kebisingan. Aku harap semua orang dapat menikmati EP ini dan dapat mengerti aku lebih dalam lagi.”

Sepanjang hidupnya Gavin belajar dari banyak pengalaman yang ia lalui, tumbuh menjadi lebih bijaksana, dan menjadi lebih dekat dengan dirinya sendiri berkat berbagai cobaan serta kesuksesan yang ia raih — semuanya kemudian Gavin ungkapkan melalui musik. Saat beranjak dewasa di Louisville, Kentucky, hidup Gavin diisi oleh berbagai kompetisi atletik, sejumlah masalah kesehatan, dan banyak hubungan asmara, dengan latar belakang home schooling yang dibarengi dengan banyak kunjungan ke gereja.

Nuansa pop alternatif dengan sentuhan hip-hop diwarnai dengan permainan gitar akustik dan lirik-lirik yang menyentuh menjadi ciri khas musik Gavin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventy four − = 67