TIBA di bandara Kertajati, Donal dan Konci segera turun dari mobil, tanpa lupa mengucapkan rasa terima kasih mereka kepada pasangan suami istri yang berbaik hati kepada mereka berdua itu.
“Iya, sebagai sesama manusia kan patut untuk menolong sesamanya yang yang tengah dirundung masalah,” sahut Ronald dari balik kemudi mobilnya.
“Jangan ada yang tertinggal. Coba dilihat lagi di bangku belakang,” lanjut Ronald, berbalik badan menengok keduanya yang siap menutup pintu mobil.
“Siap, Pak! Bunda! Beres! Lanjutkan!” sahut Donal sembari menutup pintu mobil diikuti Konci yang mengangguk hormat kepada pasangan suami istri tersebut.
“Iya, baik-baik ya menjaga hubungan, semoga jadi suami istri yang saling setia sampai selama-lamanya,” istri Ronald tetiba menimpali, dan langsung diamini Konci, yang pastinya membuat Donal sempat menengok heran ke arah Konci.
Namun keluguan Donal tetap membuat dirinya enteng-enteng saja, cenderung acuh tak acuh, kurang peduli dengan perasaan apa yang mungkin timbul di hatinya tentang asmara atau cinta, ataupun apa yang layak terbilang secara manusiawi.
