FOKUSKINI – Empat puluh satu tahun setelah lagu “Panah Asmara” diciptakan Yok Koeswoyo (pada 1978), kini Damon Koeswoyo — anak ketiga dari Tonny Koeswoyo yang semasa aktifnya memimpin band legendaris Koes Bersaudara dan Koes Plus — mengaransemen ulang lagu genre pop melayu itu dengan gaya musik reggaeton yang membuat siapa saja yang mendengar ingin bergoyang tanpa menghilangkan ciri lagu aslinya.
Apalagi, lirik lagu “Panah Asmara” mudah dicerna, dan dapat berhubungan dengan siapa saja yang pernah merasakan jatuh cinta. Sehingga mudah untuk diingat, dan dapat dinyanyikan ulang bersama-sama.
Di projek musik ini, Damon bekerjasama dengan Tori Sudarsono yang telah banyak membidani musisi dalam label rekaman Sirkus Records, dimana Tori juga penggemar berat band Koes Bersaudara/Koes Plus sehingga dia bersemangat sekali untuk berkolaborasi dengan Damon.
Menyebut nama keluarga Koeswoyo setelah nama Damon, bukanlah maksud Damon untuk sekadar numpang nama. Tercatat, Damon sendiri sudah mencatat perjalanan bermusik yang panjang. Sebelum lagunya yang berjudul “Sepi” dirilis pada 2018, diantara catatan-catatan bermusiknya, salah satunya adalah Damon tergabung dalam band Kidnap Katrina (salah satu band dari Gang Potlot) yang populer pada era 1990-an.
Maksud baik Damon membawakan kembali lagu “Panah Asmara”, yang dahulu dirilis dalam album Pop Melayu Koes Plus tersebut adalah mengangkat kembali warisan sejarah permusikan Indonesia. Apalagi, musik pop Indonesia mempunyai khasanah yang kaya untuk diperkenalkan kepada generasi penerus dengan corak lebih kekinian.
Terlebih lagu “Panah Asmara” bercerita tentang cinta, sesuatu yang dapat menyatukan manusia dalam kedamaian. Hal tersebut juga yang hendak disampaikan Damon dengan merilis ulang “Panah Asmara” yang notabene adalah ciptaan pamannya. Bahwa cinta dan kedamaian yang mendasar adalah bersumber dari keluarga.