“Donal & Konci”

Gerai Kisah LEISURE TIME

KELUAR dari lembaga pemasyarakatan, Donal ingin melupakan segala nasib buruknya. Misalnya saja, kalaupun nanti ditengah perjalanan pulang ada yang bisa berhasil mencecar tanya, dan dirinya keceplos menjawab bahwa dirinya mantan narapidana, maka Donal merasa cukup menyebut rumah tahanannya berlokasi di kawasan Jakarta Pusat. Terserah dirinya dong, karena pastinya Donal bukan pelarian. Cukuplah, merasakan di lingkungan penjara tidak sampai setahun.

Masih ada nanti yang terus bertanya, kasus hukumnya apa? Kalau ini, Donal menganggap penting dirinya mesti berterus terang, karena kalau bungkam nanti Donal takut dianggap pernah membunuh orang. Ataupun disangka memperkosa gadis tetangga. Terlibat kasus perampokan? Penculikan? Pencurian? Penjambretan? Penistaan agama?

Tidaaakk!! Semuanya salah! Ujaran kebencian boleh dibilang sejenis kejahatan yang sering terjadi belakangan ini lantaran kedoyanan berselancar di medsos, Tetapi diakui dirinya jelas tolol, lagian Donal cuma lulusan sekolah menengah atas yang terperosok perbuatan iseng sebagai penyebar berita bohong atau hoax tanpa memahami sama sekali alasan politis si pembuat kontennya.

Dirinya sempat disebut macam meniru tokoh penting yang sekadar ngeles, karena Donal memang sempat menghapus postingan hoax tersebut dengan alasan demi keamanan dan berharap tidak ditangkap pihak kepolisian.

Tetapi ya sudahlah, Don, kan kamu bukan siapa-siapa lagi pula biar kau jera untuk jangan pernah lagi merasakan pengapnya ruang sel tahanan walaupun tidak sampai setahun.

Lepas dari lamunannya di bangku halte pinggiran jalan yang sibuk, Donal pun baru nyadar kalau hp samsungnya raib, setelah berlama-lama mencari ngebongkar isi tas ranselnya. Hp bulukan gitu aja bisa dicolong, gumam Donal sambil garuk-garuk kepala.

Tetapi Donal mencoba bijak, dengan menganggap kehilangan hp sebagai bonus hukuman karena kasus kejahatannya kan terkait karena kepemilikan hp. Tanpa disadarinya, Donal jadi tersenyum sendirian. (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventy seven − 71 =