Fokuskini – Sutradara dan artis film Lola Amaria dijadwalkan bakal mengumumkan siapa pemenang kritikus film terbaik terkait perhelatan Festival Film Indonesia tahun ini, dan rencananya disiarkan langsung di TVRI hari Kamis (4/12/2019) mulai jam 19.00 WIB.
Pengumuman pemenang lomba penulisan kritik film sebelumnya dilaksanakan bersamaan dengan puncak acara Festival Film Indonesia (FFI), namun sejak penyelenggaraan tiga tahun lalu dipisahkan dan disiarkan tersendiri.
“Kritik film sudah menjadi cabang tersendiri dari perfilman, karena itu kami ingin lebih mandiri. Kami ingin perhelatan kritik film menjadi fokus, dan bukan sekedar sampiran belaka,” kata Wina Armada Sukardi, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Film yang juga salah satu Ketua Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) dalam keterangannya di Jakarta.
Tahun ini terdapat 47 naskah kritik film. Untuk menjadi nominee terjadi persaingan yang ketat. Persaingan di antara nominee untuk memperebutkan predikat kritikus film terbaik, menurut Wina, luar biasa kompetitif.
Para calon pemenang terdiri dari para penulis senior yang telah malang melintang di dunia penulisan kritik dan resensi film. Kelima nominee itu menulis dan menganalisis lima judul film bioskop yang berbeda.
Kelima nominee tersebut adalah Isma Savitri dengan judul kritik film “Dipenegoro dalam Senyap.” Ade Irwansyah menulis judul kritik film “Ada Apa dengan Ahok dan Harun.” Selanjutnya, masing -masing Hardo Sukoyo dengan tajuk “Menguak Tabir Cinta Terlarang (Film Ave Mariam); RM Risang Suryo Hapsoro: “Film Bumi Manusia yang Mengecewakan”; dan M Aditya Pratama dengan tajuk ”Keluarga Cenara 2019: Rasa Duka dan Transformasi yang Menyelimuti.”
Dewan Juri lomba kritik film terdiri dari Remy Sylado, Lola Amaria, Nurman Hakim, Maman Widjaya dan Wina Armada Sukardi. “Persaingan tahun ini jauh lebih sangat sengit dibanding tahun-tahun sebelumnya,” imbuh Wina.